Netral.co.id – Seorang warga negara Indonesia (WNI) tewas dan empat lainnya terluka dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh otoritas Maritim Malaysia (APMM) saat sedang berpatroli di perairan Tanjung Rhu, Jumat 24 Januari 2025.
Menurut keterangan, APMM mendapati sebuah kapal yang ditumpangi lima WNI yang diduga sebagai pekerja migran non-prosedural (illegal).
Penembakan tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dunia, satu kritis, dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengecam keras tindakan tersebut. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas insiden tersebut.
“Kami mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia terhadap lima pekerja migran, yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya terluka. Kami juga mendoakan agar korban yang sedang dirawat segera diberi kesembuhan,” ujar Christina.
Christina juga mendesak pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas kasus ini, terutama terkait penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh aparatnya.
Saat ini, para korban dirawat di beberapa rumah sakit. Tiga korban berada di rumah sakit di Selangor, sedangkan satu lainnya dirawat di rumah sakit dekat Tanjung Rhu.
Namun, identitas para WNI tersebut belum dapat dipastikan karena mereka tidak membawa dokumen identitas. Pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap data diri para korban.
Pemerintah Indonesia diharapkan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan keadilan bagi para korban.
Comment