Rekam Jejak Irma Awalia Putri Mantan Gubernur Sulsel

Anak mantan Gubernur Sulsel, Irma Awalia

Anak mantan Gubernur Sulsel, Irma Awalia. (Foto: Dok Istimewa).

Makassar, Netral.co.id – Irma Awalia, putri mantan Gubernur Sulawesi Selatan, pernah memiliki rekam jejak yang cukup kuat dalam dunia organisasi dan pemerintahan. Namun, namanya kini terseret dalam skandal yang menjadi perbincangan publik.

Karier dan Keterlibatan di Organisasi Sosial

Irma Awalia pernah menjabat sebagai Bendahara Karang Taruna Kota Makassar pada periode 2010-2015, di bawah kepemimpinan Rahman Pina.

Dalam organisasi ini, ia bekerja bersama sejumlah tokoh, termasuk almarhum Andi Enre Cecep Lantara sebagai Ketua Harian serta Eddy Baramuli dan Frangki Baramuli yang berperan dalam dewan pertimbangan.

Selain itu, dalam karier profesionalnya, Irma juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar.

Baca Juga : Anak Mantan Gubernur Sulsel Terlibat Dugaan Kasus Skandal Ternyata Irma Awalia

Dalam posisi ini, ia berkontribusi dalam berbagai program yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Dugaan Skandal yang Menghebohkan Publik

Namun, akhir tahun 2024, nama Irma terseret dalam isu kontroversial setelah suaminya, dr. Jainal Arifin, menudingnya berselingkuh dengan mantan Komandan Kodim (Dandim) 1408/Makassar.

Dugaan perselingkuhan ini menjadi skandal besar setelah Jainal memergoki keduanya dan melaporkannya ke pihak berwenang.

Pernikahan mereka, yang sebelumnya berlangsung megah pada 17 Desember 2014 dengan 800 undangan, kini di ambang kehancuran.

Baca Juga : Irma Awalia Anak Mantan Gubernur Sulsel Pernah Jabat Sekretaris Dinas DPPPA Makassar

Kasus ini telah dilaporkan ke Polisi Militer (Pomdam XIV/Hasanuddin), Oditurat Militer Tinggi IV Makassar, serta Polda Sulawesi Selatan pada 20 September 2024 atas dugaan asusila dan perzinaan.

Namun, hingga kini, Jainal mengeluhkan bahwa proses hukum berjalan lambat, diduga karena adanya keterlibatan sejumlah pejabat tinggi yang berusaha menghambat penyelesaian kasus ini.

Jalur Hukum dan Kehormatan Bugis Bone

Bagi Jainal, kasus ini bukan sekadar masalah rumah tangga, melainkan persoalan harga diri yang dalam budaya Bugis Bone dikenal dengan konsep “siri” sebuah bentuk pelanggaran kehormatan yang dianggap sangat serius.

“Ini dalam suku Bugis Bone disebut sebagai perbuatan siri,” tegas Jainal.

Ia bersumpah untuk memperjuangkan keadilan, baik melalui jalur hukum maupun jalur adat jika diperlukan.

“Harga diri bagi seorang Bugis Bone jauh lebih penting daripada harta dan jabatan. Saya akan terus berjuang sampai kapan pun untuk menuntut keadilan,” imbuhnya.

Baca Juga : Jainal Arifin Bicara Tentang Siri’ Soal Dugaan Skandalnya dengan Putri Mantan Gubernur Sulsel

Jika upaya hukum yang ditempuh tidak membuahkan hasil yang memuaskan, Jainal menyatakan siap menyelesaikan masalah ini melalui mekanisme hukum adat Bugis yang dikenal memiliki aturan ketat dalam menyelesaikan persoalan kehormatan.

“Sebagai seorang Bugis Bone, ini adalah perbuatan siri. Jika penyelesaian secara adat bisa dilakukan, maka saya akan menempuh jalur tersebut,” pungkasnya.

Kasus yang Masih Bergulir

Saat ini, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan oleh aparat berwenang, sementara publik menanti apakah penyelesaiannya akan berujung di meja hukum atau justru di ranah adat.

Dinamika perjalanan hidup Irma Awalia, yang sebelumnya dikenal sebagai birokrat dan aktivis sosial, kini berubah drastis dengan sorotan tajam dari masyarakat.

Diketahui, Dr. dr. Jainal Arifin, M.Kes., Sp.OT(K) Spine, FICS merupakan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi yang berpraktik di beberapa rumah sakit ternama di Makassar, seperti Primaya Hospital, RS Awal Bros, dan Siloam Hospitals.

Dengan subspesialisasi di bidang spine, ia memiliki keahlian khusus dalam menangani berbagai permasalahan tulang belakang.

Baca Juga : Skandal yang Menghebohkan Makassar, Putri Mantan Gubernur Vs Mantan Dandim

Pendidikan dan Organisasi

Dr. Jainal Arifin menyelesaikan pendidikan spesialisnya di Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia juga merupakan anggota dari beberapa organisasi profesional, antara lain:

Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI)

Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PP IKABI)

Adapun perjalanan pendidikannya meliputi:

SDN 15 Dauh Puri, Denpasar, Bali (1988)

SMPN 5, Denpasar, Bali (1991)

SMUN 1 Denpasar, Bali (1994)

Pendidikan Dokter di Universitas Hasanuddin, Makassar (2002)

Clinical Attachment sebagai Artroplasty Surgeon di Universitas Kebangsaan Malaysia (Februari-April 2008)

Spesialis Ortopedi dan Traumatologi di FK Universitas Hasanuddin (2009)

Fellowship Orthopedic Spine Surgery di Hamawaki Orthopedic Hospital, Hiroshima, Jepang (2010)

Pengalaman Profesional

Dr. Jainal memiliki pengalaman kerja dan praktik yang luas, di antaranya:

Dokter Umum di Klinik Merak dan Klinik Sehat Sejahtera Bekasi (Juli-November 2002)

Tim Medis RS Wahidin Sudirohusodo untuk bencana Tsunami Aceh (Januari-Februari 2005)

Tim Medis RS Wahidin Sudirohusodo untuk Gempa Yogyakarta (Juni-Agustus 2006)

Tim Medis Indonesia untuk Gempa Sichuan, China (Juni 2008)

Tim Medis Fakultas Kedokteran Unhas untuk Gempa Padang (Oktober 2009)

Dokter Bedah Tulang di RS Siloam Makassar

Sebagai spesialis ortopedi yang memiliki pengalaman luas dalam menangani kasus bedah tulang, Dr. Jainal Arifin terus berkomitmen dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya.

Comment