Danny Pomanto Bahas Revolusi Mental di OSMB Universitas Terbuka

Netral.co.id

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, menjadi pembicara dalam OSMB Tahun Ajaran 2024/2025 di Universitas Terbuka pada Sabtu, 14 September 2024. Dok Ist.

Netral.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, menjadi pembicara dalam Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Tahun Ajaran 2024/2025 di Universitas Terbuka pada Sabtu, 14 September 2024. Dalam kesempatan tersebut, ia mengangkat topik tentang Revolusi Mental.

Danny Pomanto menjelaskan bahwa revolusi adalah perubahan yang cepat, sedangkan mental merujuk pada kekuatan. Menurutnya, kekuatan mental tidak mudah dicapai, karena meski seseorang bisa kuat secara fisik, kekuatan mental membutuhkan ketahanan yang lebih dalam. “Revolusi Mental adalah perubahan cepat dalam membentuk daya tahan mental dan ketangguhan,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa Revolusi Mental sangat penting mengingat kondisi dunia saat ini tidak stabil. Dengan melakukan Revolusi Mental, Danny yakin Indonesia dapat menjadi unggul dan mampu menghadapi tantangan global.

Baca Juga : Wali Kota Danny Pomanto Serahkan SK 4.067 P3K di Pemkot Makassar

Selain membahas mentalitas, Danny juga menguraikan masalah lingkungan yang dihadapi dunia, seperti pencemaran dan peningkatan emisi karbon yang menyebabkan suhu bumi naik. Dampak dari fenomena ini adalah mencairnya es di kutub yang memicu kenaikan permukaan air laut, ancaman terhadap keanekaragaman hayati, serta bencana hidrometeorologi.

Ia menambahkan bahwa penggundulan hutan yang terjadi saat ini mengurangi lahan subur, mengakibatkan penurunan produksi pangan, dan memicu krisis ekonomi serta kemiskinan. Hal ini, menurut Danny, bisa berujung pada bencana pangan dan sosial, serta berpotensi menyebabkan konflik global.

Baca Juga : Danny Pomanto: Dewan Pendidikan Berperan Penting Ciptakan Generasi Unggul

Danny Pomanto menyarankan beberapa langkah intervensi untuk menghadapi tantangan ini, seperti pembatasan populasi, intervensi politik, sosial, teknologi, serta pembangunan kota yang tangguh (resilient city). Semua intervensi ini, menurutnya, berfokus pada dekarbonisasi, pemulihan lingkungan, dan perubahan perilaku.

“Jika kita ingin menyelamatkan dunia, kita harus mengubah perilaku kita. Dan itulah esensi dari Revolusi Mental,” tutup Danny Pomanto.

Comment