Danantara Suntik Rp81,5 Triliun untuk Delapan Sektor Kunci Ekonomi Nasional

Menurut Bhima, Danantara seharusnya fokus mengelola dividen dari BUMN yang sehat untuk menciptakan nilai tambah investasi secara berkelanjutan.

Foto gedung BPI Danantara. (Foto:dok)

Jakarta, Netral.co.id – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mengalokasikan dana investasi sebesar US$ 5 miliar atau setara dengan Rp81,5 triliun (kurs Rp16.309) untuk tahun 2025.

Investasi tersebut akan difokuskan pada delapan sektor strategis nasional yang dinilai memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Target investasi ini akan kami realisasikan dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan,” ujar Arief Budiman, Managing Director Danantara Indonesia, dalam Simposium Nasional Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia, Sabtu, 7 Juni 2025.

Adapun sektor-sektor yang menjadi prioritas antara lain:

  1. Mineral dan hilirisasi
  2. Energi terbarukan
  3. Infrastruktur digital
  4. Layanan kesehatan
  5. Jasa keuangan
  6. Utilitas infrastruktur
  7. Kawasan industri
  8. Pangan dan pertanian
  9. Fokus Investasi Strategis

Menurut Arief, pemilihan sektor tersebut mempertimbangkan potensi jangka panjang, daya dorong terhadap ekonomi nasional, serta tingkat imbal hasil.

Baca Juga : Ketua KPK Masuk Dalam Komite Pengawasan Danantara, Pukat UGM : Tambah Masalah Baru

Ia menekankan bahwa pada sektor jasa keuangan, Danantara lebih memilih memperkuat instrumen pasar modal ketimbang investasi langsung ke perbankan.

“Investasi adalah mesin utama pertumbuhan. Tahun 2024, kontribusi investasi terhadap PDB mencapai 29 persen,” kata Arief.

Danantara mengelola dua entitas utama: holding operasional yang membawahi sekitar 50 BUMN di 12 sektor, serta holding investasi yang berfokus pada penanaman modal strategis. Pada 2025, Danantara diproyeksikan menerima dividen Rp120 triliun dari BUMN yang dikelolanya.

“Dividen ini tak sekadar menjadi penerimaan negara. Kami akan mengelolanya kembali untuk mendorong nilai tambah dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.

Selain reinvestasi domestik, Danantara juga membidik investasi bersama (co-investment) dengan mitra asing guna membawa masuk modal, teknologi, dan keahlian baru.

Langkah ini, menurut Arief, mengadopsi semangat Sumitro Djojohadikusumo dalam pengelolaan BUMN sebagai instrumen strategis pembangunan nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

Baca Juga : Intip Kemesraan dan Rencana Politik Presiden Prabowo dan Jokowi

“Kami ingin Danantara menjadi katalisator pembangunan, melalui inovasi, teknologi, dan penguatan SDM,” ujarnya.

Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa seluruh kegiatan investasi akan dijalankan secara transparan dan akuntabel, sesuai instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto.

“Beberapa proyek strategis telah melewati uji kelayakan dan siap dieksekusi,” kata Rosan pada 21 Mei 2025. Ia menegaskan seluruh proses investasi akan tunduk pada prinsip tata kelola yang baik dan peraturan yang berlaku.

Comment