Trump Klaim Negara-Negara Siap Lakukan Apapun Demi Negosiasi Tarif Impor

Ia mengklaim bahwa para pemimpin global bahkan menunjukkan sikap yang sangat mendesak untuk mencapai kesepakatan dagang yang menguntungkan mereka.

Foto Donald Trump Presiden Amerika: (dok.istimewa)

Washington D.C., Netral.co.idPresiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa sejumlah negara kini berlomba-lomba membuka kembali jalur negosiasi perdagangan menyusul diberlakukannya tarif impor baru oleh AS.

Ia mengklaim bahwa para pemimpin global bahkan menunjukkan sikap yang sangat mendesak untuk mencapai kesepakatan dagang yang menguntungkan mereka.

“Negara-negara ini menghubungi kami. Mereka sangat ingin membuat kesepakatan. Mereka memohon dan berkata, ‘Tolong, buatlah kesepakatan, saya akan melakukan apa pun’,” ujar Trump dalam konferensi pers, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga: Donald Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Uni Eropa Ancam Amerika Serikat

Pemerintah AS juga mengonfirmasi bahwa ruang dialog perdagangan masih terbuka luas. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan bahwa berbagai pihak terus menghubungi pemerintah demi mencapai titik temu.

“Telepon terus berdering. Banyak pihak ingin berbicara dengan Presiden dan tim perdagangan kami untuk merumuskan kesepakatan baru,” ungkap Leavitt.

Menurut laporan internal Gedung Putih, bukan hanya pejabat negara, tetapi juga para CEO dari perusahaan-perusahaan multinasional ternama berusaha melobi melalui jalur informal agar tarif impor bisa direvisi atau dihapuskan menjelang tenggat waktu pemberlakuannya.

Sumber dari kalangan diplomat dan pejabat tinggi AS menyebutkan bahwa strategi negosiasi dengan menggunakan “kartu tekanan pasar” tengah dimainkan oleh tim Trump.

Baca Juga: Donald Trump Naikkan Tarif Impor, Menkeu AS: Tidak Usah Balas, Diam Saja

Di antaranya, Kepala Staf Susie Wiles diyakini berperan penting dalam menyampaikan bahwa gejolak pasar yang berkepanjangan bisa menggerus dukungan politik terhadap agenda presiden ke depan.

Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Keuangan Scott Bessent juga disebut menjadi sasaran pendekatan dalam upaya melunakkan kebijakan tarif yang dinilai keras.

Juru Bicara Gedung Putih, Kush Desai, menambahkan bahwa pemerintahan Trump terus menjaga komunikasi aktif dengan para pemimpin bisnis, organisasi industri, hingga masyarakat umum.

“Namun, dalam seluruh proses pengambilan keputusan, Presiden Trump selalu mengedepankan satu hal: kepentingan terbaik rakyat Amerika,” tegasnya.

Baca Juga: Senator Lisa Murkowski Kecam Trump: AS Menjauhi Sekutu, Merangkul Putin

Comment