Bima, Netral.co.id – Komunitas Adat Tarlawi di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, meresmikan Rumah Produksi Perempuan Adat pada Senin, 19 Mei 2025. Acara ini dirangkaikan dengan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Produk dari Bambu, yang diikuti oleh perempuan dan pemuda adat setempat.
Kegiatan ini digagas langsung oleh Perempuan Adat Tarlawi, sebagai upaya mengembangkan potensi alam bambu yang melimpah menjadi produk anyaman bernilai ekonomi, seperti tas dan wadah buah.
“Perempuan Tarlawi akan terus meningkatkan kreativitas mengolah bambu agar menghasilkan produk yang artistik dan berkualitas,” ujar Sri Rahmawati, Kepala Sekolah Adat Santawo sekaligus tokoh perempuan adat.
Lestarikan Budaya, Perkuat Ekonomi Komunitas
Sri menilai pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi masyarakat, tapi juga menjadi sarana pelestarian budaya leluhur.
“Kami berharap perempuan Tarlawi bisa memperkenalkan budaya ini ke tingkat nasional,” tuturnya.
Baca Juga: Siri’ Na Pacce: Falsafah Hidup Masyarakat Bugis-Makassar
Ia juga mengajak para pemuda dan ibu rumah tangga untuk menghidupkan kembali tradisi menganyam bambu, warisan nenek moyang yang dinilai sangat berharga bagi identitas Desa Tarlawi.
Dari Produksi ke Pemasaran
Narasumber pelatihan, Ibu Fita, memberikan materi lengkap mulai dari teknik menganyam hingga strategi pemasaran produk ke pasar yang lebih luas. Peserta diajak berpikir kreatif dan berorientasi pada kebutuhan konsumen.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Rahmawati juga memperkenalkan BUMMA Sagele Wawo, yaitu Badan Usaha Milik Masyarakat Adat yang akan menjadi penggerak produksi dan pemasaran produk-produk perempuan adat Tarlawi secara berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan perempuan adat dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru dari akar rumput.
Comment