Netral.co.id, Makassar – Siri’ na pacce merupakan falsafah hidup yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bugis-Makassar. Nilai-nilai dalam falsafah ini terus dipertahankan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial dan budaya.
Budaya siri’ na pacce berperan penting dalam memperkuat solidaritas dan rasa kemanusiaan di kalangan masyarakat Bugis-Makassar.
Konsep ini menjadi elemen tak terpisahkan dalam membangun keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Siri’ Na Pacce dalam Kehidupan Masyarakat Bugis-Makassar
Menurut Jurnal Antropologi: Isu-isu Sosial Budaya Universitas Andalas, yang berjudul Budaya Siri’ Na Pacce dan Sipakatau, siri’ dalam bahasa Makassar berarti “malu”,.
Sedangkan pacce merujuk pada rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, semangat berkorban, kerja keras, serta keberanian menghadapi tantangan.
Siri’ dan pacce merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Bugis-Makassar.
Siri’ mendorong seseorang untuk menjaga kehormatan dan martabatnya, sekaligus menjadi motivasi untuk bekerja keras serta berusaha semaksimal mungkin.
Selain itu, nilai siri’ juga berperan sebagai kontrol sosial agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma adat.
Sementara itu, pacce mencerminkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
Ketika ada anggota keluarga, sahabat, atau masyarakat yang mengalami musibah, pacce menumbuhkan dorongan untuk saling membantu dan menunjukkan solidaritas.
Nilai ini menjadi fondasi dalam membangun persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan sosial.
Siri’ Na Pacce sebagai Pedoman Hidup
Siri’ dan pacce selalu berjalan beriringan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam perspektif masyarakat Bugis-Makassar, seseorang yang tidak memiliki nilai siri’ dan pacce dianggap kehilangan jati diri, bahkan disamakan dengan binatang karena tidak memiliki rasa malu serta kepedulian sosial.
Oleh karena itu, falsafah siri’ na pacce menjadi pegangan dalam membentuk sikap positif, memperkuat semangat hidup, serta memberikan makna yang lebih dalam bagi kehidupan masyarakat Bugis-Makassar.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ini, mereka mampu menjaga kehormatan, mempererat solidaritas, serta menghadapi tantangan kehidupan dengan penuh keberanian dan keteguhan hati.
Comment