Catat! Dinkes Makassar Jelaskan Dampak Polusi Plastik di Laut dan Cara Mengatasinya

Netral.co.id

Foto akumulasi sampah plastik. (Foto: Dok Ist).

Netral.co.id, Makassar – Polusi plastik di laut adalah ancaman besar bagi kesehatan ekosistem laut dan berdampak luas pada kehidupan di dalamnya.

Polusi ini terbentuk dari akumulasi sampah plastik yang baik mengambang maupun tenggelam, memberikan dampak destruktif bagi lingkungan laut.

Berikut ini penjelasan mengenai asal polusi plastik, bagaimana plastik terbentuk di laut, dan dampaknya bagi ekosistem laut:

1. Proses Masuknya Sampah Plastik ke Laut

Sumber Darat:

Sebagian besar sampah plastik di laut berasal dari daratan, terbawa melalui saluran air, sungai, hingga pantai.

Baca Juga : SIMAK! Tips Makanan Sehat untuk Jantung ala Dinkes Makassar, Apa Saja Itu, Berikut Paparannya!

Plastik yang dibuang sembarangan bisa terbawa oleh angin atau terbawa air hujan hingga akhirnya mencapai laut.

Sumber Laut:

Kegiatan manusia di laut juga berkontribusi besar, seperti penangkapan ikan, pelayaran, dan industri minyak lepas pantai.

Baca Juga : Halo Sobat Dinkes! Patut Diketahui Infertilitas pada Pria Merupakan Gaya Hidup atau Faktor Lingkungan?

Jaring ikan yang terbuang, sampah kapal, dan limbah industri menambah jumlah plastik yang mencemari laut.

2. Plastik Sulit Terurai

Plastik memiliki sifat sulit terurai, yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk hancur sepenuhnya.

Plastik hanya pecah menjadi bagian yang lebih kecil atau disebut mikroplastik, yang tetap berada di lautan dan dapat mencemari berbagai lapisan ekosistem laut.

Mikroplastik ini sangat sulit untuk dibersihkan karena sudah menyebar luas di perairan.

3. Dampak pada Ekosistem Laut

Ancaman bagi Hewan Laut:

Banyak hewan laut seperti penyu, ikan, dan burung laut sering kali salah mengira plastik sebagai makanan.

Baca Juga : Sidak Kawasan Tanpa Rokok di Makassar, Dinkes: Edukasi Tingkatkan Kepatuhan

Akibatnya, plastik tertelan, yang dapat menyebabkan penyumbatan pencernaan, keracunan, hingga kematian.

Perusakan Habitat:

Sampah plastik yang menutupi terumbu karang atau dasar laut menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan oleh organisme fotosintesis, merusak habitat penting yang mendukung kehidupan laut.

Akumulasi Racun:

Plastik juga membawa racun berbahaya yang bisa terakumulasi di jaringan hewan laut, dan dari situ, masuk ke rantai makanan manusia melalui konsumsi ikan dan produk laut lainnya.

Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memastikan pembuangan sampah yang benar, kita semua bisa membantu menjaga kelestarian laut dan melindungi kehidupan di dalamnya.

Mari bersama menjaga kesehatan bumi untuk hidup lebih sehat dan bahagia! (*)

Comment