Satukan Persepsi, Bupati Indah – Kementan RI Sosialisasi PP No 10 Tahun 2022

Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara satukan persepsi terkait Peraturan Kementan No 10 tahun 2022.

Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara satukan persepsi terkait Peraturan Kementan No 10 tahun 2022. Ist

Netral.co.id, Luwu Utara, – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara satukan persepsi terkait Peraturan Kementan No 10 tahun 2022.

Perwakilan PT. Pupuk Indonesia Wilayah Luwu Utara, Hilman Adam Nugraha berharap, teman-teman pengecer yang selalu mendapat masalah dilapangan yaitu pada saat petani bertanya karena di Permentan dari 70 komoditi dikurangi menjadi 9 komoditi saja.

Menurut dia, dari 7 jenis pupuk yang di anjurkan untuk disalurkan oleh pemerintah, sekarang menjadi 2 pupuk yaitu Urea dan NPK Phonska.

“Kegiatan ini untuk menyatukan persepsi kita terkait pupuk dan dalam menjalankan tugas kita memudahkan komunikasi ditingkat bawah. Saya harapkan teman-teman pengecer bersinergi dengan penyuluh,” ungkap dia dalam sambutannya, Sabtu 24 September 2022.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengaku, dari 5 distributor dan 68 pengecer pupuk tentu ini melahirkan kolaborasi.

Bahkan berapa kuota yang diberikan kepada kita terserap dengan baik 100 persen dibulan agustus dan mendapat tambahan.

“Tentu ini berkat dan kerjasama dan sinergi semua pemangku kepentingan, saya ucapkan terimakasih,” tutur Indah dalam sambutannya, di Kantor KKP Kecamatan Masamba, Sabtu 24 September 2022.

Menurut Indah, Luwu Utara sendiri berkontribusi di sektor pertanian sekitar 49,04 persen, secara keseluruhan sangat besar pada penyumbang PDRB hampir semua sektor bergerak tetapi yang paling dominan adalah sektor pertanian.

Kendati demikian, untuk memastikan prinsip 6T dalam penyaluran pupuk bersubsidi yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran atau tempat, tepat mutu dan tepat harga.

Apalagi, dari awal selalu pihaknya tekankan secara keseluruhan pupuk bersubsidi berkurang, tapi di Luwu Utara bertambah karena serapan yang baik.

“Jadi tinggal PR (Pekerjaan Rumah) kita yang tepat sasaran ini karena ada target pemerintah dan didalamnya melibatkan semua pemangku kepentingan memastikan betul-betul tepat sasaran,” ucapnya.

Selain itu, Indah juga beharap pihaknya akan meminimalisir kesalahan. Pupuk tidak langka, tapi semua mau pupuk bersubsidi yang masuk dalam RDKK atau rencana definitif kebutuhan kelompok

“Sebagai pengecer ada literasi dan edukasi yang diberikan kepada kelompok tani. Pada permentan nomor 10 tahun 2022 diatur bahwa 9 komoditi yang diberikan pupuk bersubsidi yaitu padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, bawang putih, kakao, kopi dan tebu rakyat,” jelasnya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan, penetapan kuota lebih awal disusul dengan RDKK. Jadi poinnya harus kita pahami yaitu terkait Komiditas, jenis pupuk, prosedur prosesnya mana duluan koutanya duluan atau RDKK nya.

“Kalau kita pahami akan lebih mudah dalam penerapannya. PR kita edukasi dan literasi terkait pupuk subsidi tidak boleh terputus agar produksi meningkat dapat kita capai, tinggal optimalisasi peran. Harapan kita dengan pemahaman yang sama sektor pertanian dapat kita bangun bersama,” tutupnya.

Baca Juga: Bupati Indah Berikan Penghargaan Khusus Nakes Program Nusantara Sehat

Baca Juga: Indah Putri Indriani Raih Penghargaan Kepala Daerah Perempuan Inspiratif 2022, Kategori Literasi Bencana

Comment