Sahabat Andalan Sampaikan Aspirasi ke Kementan, Rusmin Nur: Sulsel Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional

Netral.co.id

Ketua dan Tim Sahabat Andalan melakukan silaturahmi dengan Prof. Yusran Jusuf, seorang Tenaga Ahli dari Kementerian Pertanian RI, pada Jumat, 22 Agustus 2024. Dok Ist.

Netral.co.id, Makassar – Ketua dan Tim Sahabat Andalan melakukan silaturahmi dengan Prof. Yusran Jusuf, seorang Tenaga Ahli dari Kementerian Pertanian RI, pada Jumat, 22 Agustus 2024.

Pertemuan tersebut berlangsung di Cafe Qudeta, Tamalanrea, Makassar, dan dihadiri oleh anggota Tim Sahabat Andalan seperti Andi Alim, Muhammad Yusuf Ali, dan Yusri Gazali.

Dalam diskusi tersebut, Sahabat Andalan membahas isu-isu terkait pertanian. Rusmin Nur mempresentasikan data dan isu-isu pertanian di Sulawesi Selatan yang telah dikumpulkan melalui aplikasi Sahabat Andalan. Dari 24 kabupaten/kota yang ada, sekitar 55% data yang masuk berasal dari tingkat desa dan mengangkat isu-isu terkait pertanian.

“Banyak isu yang berkembang di bidang pertanian, di mana para petani masih membutuhkan dukungan pemerintah, baik dalam hal infrastruktur, mekanisasi, maupun perbenihan. Kami berharap komunikasi ini bisa membuka jalan bagi para petani,” ungkap Rusmin Nur, yang juga merupakan inisiator Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Indonesia.

Baca Juga : Mentan Amran Serahkan 10 Ribu Polybag untuk Program Pangan Lestari di Sulsel

Rusmin Nur menambahkan bahwa sebagai relawan, mereka tidak hanya bekerja untuk kepentingan pemilu, tetapi juga memikirkan program berkelanjutan bagi masyarakat Sulsel bersama Andi Sudirman Sulaiman.

Prof. Yusran menyatakan bahwa salah satu prioritas utama Kementerian Pertanian saat ini adalah mempersiapkan lahan dan petani untuk meningkatkan produksi. Diskusi melalui relawan ini diharapkan dapat memperkuat upaya peningkatan pertanian di Sulsel.

Prof. Yusran menekankan bahwa Kementerian Pertanian fokus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk petani, kelompok tani, pemerintah daerah, serta TNI/Polri, untuk memastikan ketersediaan pangan rakyat melalui Program Penambahan Areal Tanam (PAT).

“Program PAT ini meliputi optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo. Melalui program ini, produksi nasional akan meningkat berkat adanya areal penanaman baru dan peningkatan indeks pertanaman,” jelasnya.

“Kementan RI sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk memastikan Indonesia kembali surplus beras dan menjadi Lumbung Pangan Dunia,” tutupnya.

Comment