Makassar Netral.co.id–Puskesmas Pampang kota Makassar di tengah tantangan sistem pencatatan kesehatan yang masih terfragmentasi, Puskesmas ini menghadirkan terobosan digital yang menyatukan rekam medis individu dengan data keluarga sehat berbasis PIS-PK.
Sistem pencatatan kesehatan Puskesmas ini menghadirkan terobosan digital yang menyatukan rekam medis individu dengan data keluarga sehat berbasis PIS-PK melalui inovasi yang bertemakan ” Petunjuk Teknis Inovasi Rina Pintar DI”.
Seorang Inovator sekaligus dokter umum Puskesmas Pampang Kota Makassar Aulia Recitra Kasim mengatakan sistem ini menjanjikan efisiensi pencatatan serta peningkatan ketepatan intervensi, hingga percepatan transformasi layanan primer di Indonesia.
“Selama ini nakes di Puskesmas harus bergulat dengan banyak sistem mulai dari Simpus, Prokesga, P-Care, hingga Satu Sehat tanpa adanya integrasi data. Akibatnya, beban kerja tinggi dan pemanfaatan data untuk perencanaan program masih jauh dari optimal,” jelasnya.
kata Aulia, melalui inovasi ini tentu diharap menjawab segala persoalan yang di faskes Pampang terutamanya memperkuat integrasi dibagian pelayanan.
“Inovasi ini menjawab persoalan klasik data tersebar, sistem tidak saling bicara, dan nakes kelelahan karena mengisi ulang hal yang sama di banyak tempat,”ungkapnya.
Kebaruan sistem bukan sekadar Digitalisasi, tapi Integrasi. Menggabungkan data individu dan keluarga kini, rekam medis pasien otomatis terhubung dengan data keluarga sehat berbasis PIS-PK, memungkinkan analisis risiko berbasis keluarga.
“Pendekatan family-centered care yang nyata seluruh anggota keluarga bisa dipantau dalam satu dashboard menjadikan layanan lebih holistik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Single data entry cukup sekali input, sistem langsung menghasilkan data untuk rekam medis, pelaporan program, hingga pemetaan keluarga. Fitur deteksi dini berbasis keluarga sistem memberikan early warning jika terdapat tren penyakit dalam keluarga, misalnya hipertensi atau diabetes.
“Manfaat besar bagi nakes dan program kesehatan
Waktu pencatatan berkurang drastis, tenaga kesehatan bisa lebih fokus ke pasien. Intervensi lebih tepat sasaran karena dipandu data terkini dan lengkap.
Monitoring real time melalui dashboard wilayah kerja berbasis keluarga dan siap terhubung dengan Satu Sehat selaras dengan arah digitalisasi nasional.
Mudah direplikasi, sistem ini bisa disesuaikan dengan berbagai kondisi Puskesmas lain di seluruh Indonesia.
“Menjawab Tantangan Nasional, Mendukung UHC berbasis keluarga
Transformasi sistem ini bukan hanya relevan secara lokal, tetapi juga menjadi jawaban konkret atas tantangan nasional dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) yang inklusif dan berbasis keluarga” lanjutnya.
“Kami berempat sebagai tim inovasi bersama Nur Syamsih, Murniaty, dan Yusran yang susun inovasi dari Puskesmas Pampang, melalui inovasi masa depan pelayanan primer yang cerdas dan terintegrasi nantinya itu bisa dijalankan ,” ungkapnya.
Comment