Makassar, Netral.co.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, soroti kebiasaan buruk aparatur sipil negara (ASN) saat memimpin apel pagi di Tribun Lapangan Karebosi, Jalan Ahmad Yani, Selasa (8/4/2025).
Dalam arahannya, Munafri terang-terangan menyinggung oknum ASN yang menyepelekan jam kerja. menurutnya, beberapa ASN lingkup pemerintah Kota Makassar lebih dulu absen di warung kopi dari pada bekerja dan berfikir inovasi selama bekerja.
“Tolong diperhatikan jam kantor. Jangan karena merasa tidak ada kerjaan, lalu lebih cepat absen di warkop daripada di kantor,” sindir Munafri, disambut tawa sejumlah peserta apel.
Baca Juga: Makassar Terima Penghargaan Kota Sehat dari WHO, Wali Kota Munafri Sampaikan Komitmen Berkelanjutan
Mantan CEO PSM Makassar itu juga lontarkan satire, menurut pengamatannya. Dahulu, kebiasaan nongkrong di warung kopi hanya di dominasi bapak-bapak, sekarang sudah beralih ke ibu-ibu.
“Sekarang bukan cuma bapak-bapak yang ada di warkop, justru ibu-ibu lebih duluan,” tambahnya.
Menurut Munafri, sebagai ASN, pegawai memiliki tanggung jawab moral untuk menunjukkan dedikasi dan etika kerja yang baik. la menekankan bahwa etika merupakan landasan utama dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.
“Kita tidak gila hormat, tapi jaga etika. Ini paling penting di antara semuanya,” tegasnya.
menurutnya, etika itu bukan semata di lingkup pelayanan, juga pada lingkungan kerja.
“Termasuk dalam interaksi dengan lingkungan lintas pemerintahan,” tambah Munafri.
Baca Juga: Gandeng BPS, Wali Kota Appi Bangun Makassar Berbasis Data
Munafri juga mengingatkan bahwa dinamika dan kompleksitas urusan pemerintahan saat ini menuntut ASN untuk mampu beradaptasi dan terus berinovasi. la menyebut, salah satu fokus pemerintah adalah memperkuat etika penyelenggara negara sebagai pondasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Ini masalah etika. Kita harus berkomitmen bersama sebagai pelayan masyarakat,” ujarnya.
Selain kedisiplinan dan etika, Munafri turut mendorong jajaran ASN untuk lebih aktif menciptakan inovasi demi kemajuan kota. la menegaskan bahwa kehadiran pegawai bukan sekadar menjadi pelengkap dalam pemerintahan, melainkan harus menjadi penggerak perubahan.
Wali Kota yang akrab disapa Appi ini menyampaikan komitmennya bersama Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, untuk terus mendorong reformasi birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Kami ingin menghadirkan pemerintahan yang betul-betul melayani, bukan dilayani,” pungkasnya.
Comment