Jakarta, Netral.co.id – Hari ini, Rabu 11 Juni 2025, genap empat tahun sejak Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menerima gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
Penganugerahan itu berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 11 Juni 2021, dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Prabowo dan Megawati Ketemu, Sufmi Dasco : Selamat Berhasil Merajut Indonesia
Gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik yang diberikan kepada Megawati dinilai sebagai pengakuan atas kontribusi dan pengalaman panjangnya dalam kepemimpinan nasional.
Ia dianggap menguasai tacit knowledge pengetahuan implisit yang belum terdokumentasi yang diperoleh dari pengalamannya sebagai anggota DPR, Wakil Presiden, hingga Presiden.
“Tacit knowledge seperti ini bila dibukukan bisa menjadi pengetahuan empiris yang bermanfaat besar bagi peradaban,” ujar Guru Besar Unhan, Rokhmin Dahuri, dalam keterangannya saat itu.
Megawati Soekarnoputri dikenal luas sebagai figur oposisi pada masa Orde Baru. Keberaniannya menyuarakan kritik di tengah iklim politik yang represif menjadikannya simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang otoriter.
Setelah kejatuhan Orde Baru, Megawati mencuat sebagai tokoh sentral reformasi dan kemudian menjabat sebagai Presiden ke-5 RI pada 2001-2004.
Di masa pemerintahannya, Megawati melahirkan sejumlah institusi penting seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Ia juga terlibat langsung dalam penyelesaian konflik sosial di Ambon dan Poso, pemulihan pasca Bom Bali, serta penanganan masalah TKI di luar negeri.
Pasca kepresidenan, Megawati tetap memainkan peran penting di panggung politik nasional sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
Ia dikenal sebagai tokoh sentral yang membawa partainya dari oposisi ke pemerintahan dan turut melahirkan kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 RI.
Dalam sambutan virtualnya saat acara pengukuhan gelar kehormatan itu, Presiden Jokowi menyebut Megawati sebagai simbol perempuan yang berani dan konsisten memperjuangkan hak politik rakyat.
Baca Juga: Pristiwa Pertemuan Megawati dan Prabowo Antara Konsolidasi Elit dengan Representasi Rakyat
“Beliau menjadi simbol keberanian dalam memperjuangkan hak-hak politik rakyat kecil. Gerakan politik wong cilik yang kini kita lihat tumbuh di seluruh penjuru negeri tak lepas dari kontribusi Ibu Megawati,” kata Jokowi sebagaimana dikutip dari Kompas, 11 Juni 2021.
Selain gelar dari Unhan, Megawati juga telah menerima sejumlah gelar doktor kehormatan dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri, sebagai bentuk pengakuan atas peran strategisnya dalam sejarah politik dan pertahanan Indonesia.
Penulis: Thamzil
Editor: Latif
Comment