Dugaan Perang Antargeng di Balik Penembakan Dua WNA Australia di Bali, Satu Tewas

Kepolisian masih mendalami motif penembakan yang menewaskan satu warga negara Australia dan melukai satu lainnya di sebuah vila kawasan Mengwi, Badung, Bali. Tiga pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Mevlut Coskun, tersangka penembakan di Bali ditangkap di Singapura. (Foto: RadarBuleleng)

Bali, Netral.co.idKepolisian masih mendalami motif penembakan yang menewaskan satu warga negara Australia dan melukai satu lainnya di sebuah vila kawasan Mengwi, Badung, Bali. Tiga pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Peristiwa terjadi pada Sabtu dini hari (14/6/2025) sekitar pukul 00.15 WITA di vila Casa Santisya 1, Desa Munggu. Korban tewas, Zivan Radmanovic (32), mengalami luka tembak di kaki, dada, serta wajah. Sementara rekannya, Sanar Ghanim (34), saat ini dirawat intensif di rumah sakit. Polisi menemukan sedikitnya 17 selongsong peluru di lokasi kejadian.

Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menyampaikan bahwa ketiga pelaku Darcy Francesco Jenson (27), Mevlut Coskun (23), dan Tupou Pasa telah dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

“Penangkapan pelaku merupakan hasil kerja sama lintas instansi, termasuk Bareskrim, Imigrasi, Hubinter, hingga Interpol,” ujar Daniel.

Saksi mata sekaligus istri korban, Gourdeas Jazmyin, mengungkapkan bahwa ia mendengar suara pintu didobrak sebelum letusan senjata api terdengar beberapa kali.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai kasus ini berpotensi terkait kejahatan terorganisir lintas negara. Ia menduga pelaku sengaja dikirim dari luar negeri untuk mengeksekusi target di Bali.

“Ada indikasi ini bukan sekadar pembunuhan biasa, melainkan bagian dari konflik antargeng. Motifnya bisa melibatkan narkotika, judi, atau pengkhianatan dalam jaringan kejahatan,” ujarnya.

Jejak kriminal korban turut memperkuat dugaan tersebut. Sanar Ghanim diketahui merupakan kekasih Daniela, putri angkat Roberta Williams istri dari mendiang Carl Williams, tokoh kriminal besar dalam jaringan penyelundupan obat-obatan terlarang di Melbourne, Australia. Carl dikenal sebagai tokoh sentral dalam perang antargeng yang melanda Melbourne pada 1998–2010.

Sanar sendiri memiliki catatan kriminal di Australia, termasuk kasus penyerangan bersenjata dan penyalahgunaan obat-obatan.

Polisi saat ini terus mendalami jaringan para pelaku dan kemungkinan keterkaitan dengan kelompok kriminal terorganisir di Australia. Pemeriksaan intensif terhadap para tersangka masih berlangsung, sementara kerja sama internasional terus dilakukan untuk mengungkap motif sesungguhnya di balik insiden berdarah ini.

Comment