Dosen UNM Diduga Plagiasi Jurnal Mahasiswa, Munculkan Keresahan di Kalangan Kampus

Dunia akademik kembali tercoreng. Seorang dosen bergelar tinggi di Universitas Negeri Makassar (UNM) diduga melakukan plagiasi terhadap jurnal ilmiah milik mahasiswanya.

Mahasiwa yang sadar akal pikirannya, adalah mereka yang kecewa pada birokrasi yang menjijikan. (Foto: Netral.co.id/F.R)

Makassar, Netral.co.id – Dunia akademik kembali tercoreng. Seorang dosen bergelar tinggi di Universitas Negeri Makassar (UNM) diduga melakukan plagiasi terhadap jurnal ilmiah milik mahasiswanya. Tindakan ini memicu kegaduhan di lingkungan kampus yang dikenal dengan julukan Kampus Orange tersebut.

Sebagaimana diketahui, jurnal ilmiah semestinya menjadi wadah pengembangan pemikiran orisinal mahasiswa, menggabungkan ide-ide dan sumber pengetahuan untuk memperkaya khazanah keilmuan. Namun dugaan plagiasi ini justru menjadi pukulan bagi semangat intelektual di UNM.

Salah satu mahasiswa UNM, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan keprihatinannya atas insiden ini.

“Heran saya, dosen bergelar tinggi masih bisa melakukan plagiasi terhadap jurnal mahasiswa. Seolah-olah tidak ada isinya pikirannya,” ujar mahasiswa tersebut saat ditemui Netral.co.id di kediamannya, Senin (28/4/2025).

Mahasiswa asal Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNM itu juga menuturkan kekecewaannya terhadap kondisi birokrasi kampus. Ia menilai UNM lebih menyerupai “pasar” ketimbang lembaga pendidikan.

“Selama empat semester kuliah, saya lebih sering menemukan fenomena jual-beli kepentingan daripada semangat membangun akademik yang sehat,” tambahnya.

Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap rekan-rekannya yang datang dari daerah terpencil dengan harapan menggapai pendidikan lebih baik, namun justru merasa tidak mendapatkan manfaat maksimal dari perkuliahan.

“Saya kasihan kepada teman-teman yang merantau jauh-jauh hanya untuk belajar, tapi malah tidak mendapat apa-apa,” tegasnya.

Keresahan ini, menurutnya, bukan sekadar kebetulan. Ia menilai ada pola dalam birokrasi UNM yang menjadikan institusi pendidikan ini lebih berorientasi pada kepentingan bisnis daripada mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Nalar kritis mahasiswa seolah sengaja dikubur. Ini lebih menakutkan daripada neraka,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Universitas Negeri Makassar belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan plagiasi tersebut.

Comment