Netral.co.id, Bantaeng – Jelang Pilkada Bantaeng, tekanan dan ancaman terhadap masyarakat semakin mencuat. Dua tukang becak, Daeng Anas dan Daeng Ato, mengungkapkan ancaman yang mereka terima terkait dukungan politik mereka.
Dalam video yang viral, kedua tukang becak ini dipaksa mencabut stiker pasangan calon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin – H. Sahabuddin (UJI-SAH), yang ditempel di becak mereka, dan menggantinya dengan stiker paslon nomor urut 2, Ilham Azikin-Nurkanita (IAKAN).
Mereka juga diancam tidak akan mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bantaeng jika tidak mematuhi permintaan tersebut.
Daeng Anas menjelaskan bahwa orang yang mengaku sebagai tim IAKAN, bernama Alam, memerintahkannya untuk mengganti stiker UJI-SAH di becaknya dengan stiker nomor 2. “Kalau saya tidak mau, bantuan Baznas tidak saya dapat,” ungkap Daeng Anas dengan sedih.
Baca Juga : Temui UJI-SAH, Pj Bupati Bantaeng Siap Tindak Tegas Oknum ASN dan Kades Langgar Netralitas Pilkada
Daeng Ato mengalami hal serupa. Ia dipaksa memasang stiker Ilham di becaknya, tetapi ia menolak meski diancam tidak akan menerima bantuan Baznas. “Saya tetap pilih Karaeng Uji, meskipun tidak dapat bantuan,” ujarnya tegas.
Sementara itu, juru bicara UJI-SAH, Diar, mengatakan bahwa tekanan semacam ini sudah menjadi rahasia umum di Bantaeng. Ia memuji warga yang tetap teguh dengan pilihannya meski diancam. “Ini menunjukkan masyarakat Bantaeng adalah masyarakat cerdas,” ujar Diar.
Baca Juga : UJI-SAH Komitmen Kembalikan Kejayaan Pantai Seruni Seperti Era Prof Nurdin Abdullah
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat yang rela kehilangan hak bantuannya demi memilih UJI-SAH adalah indikasi kekecewaan terhadap pemerintahan sebelumnya dan kerinduan akan kepemimpinan seperti era Nurdin Abdullah.
“Seluruh lapisan masyarakat kini memilih UJI-SAH karena muak dengan kinerja pemimpin sebelumnya,” tutupnya.
Comment