Netral.co.id, Makassar – Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi tuan rumah seminar bertema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat Menuju Indonesia Emas 2045”, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, UNM, serta didukung oleh Tanoto Foundation.
Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa dari sembilan perguruan tinggi di Makassar serta masyarakat umum yang antusias mendiskusikan berbagai tantangan gizi di Indonesia.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting masih mencapai 21,5%, wasting 8,5%, obesitas 37,8%, serta anemia pada ibu hamil dan remaja masing-masing sebesar 21,5% dan 15,5%.
Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Surahmansah Said, MPH, menekankan pentingnya pola makan sehat dalam membangun generasi unggul.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat menciptakan generasi emas yang sehat dan kompetitif,” ujarnya.
Sekretaris Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Andy, M.Si, menambahkan bahwa permasalahan gizi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga kurangnya edukasi masyarakat.
“Pemerintah, organisasi kesehatan, dan komunitas harus bersinergi dalam menciptakan perubahan positif, salah satunya dengan memanfaatkan pangan lokal dan mendorong pola hidup sehat,” jelasnya.
Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn., turut mengapresiasi inisiatif ini. “Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan organisasi internasional sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gizi seimbang. Dengan generasi yang sehat, kita bisa membangun bangsa yang unggul di masa depan,” katanya.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama: Prof. Dr. Veni Hadju, MSc, PhD, dari Universitas Hasanuddin yang membahas manfaat pangan lokal dalam pemenuhan gizi keluarga, serta Nike Frans, MPH, Nutrition Officer UNICEF, yang memaparkan pedoman nasional dan global dalam pencegahan tiga beban masalah gizi di Indonesia.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam upaya peningkatan kesadaran gizi di Indonesia.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di tingkat global.
Comment