Netral.co.id, Makassar – Kunjungan Tim Ahli Prancis Kemendikbudristek, Philippe Grangé, ke Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) pada 5 November 2024 menandai awal penguatan kerjasama internasional.
Diskusi berfokus pada pertukaran pelajar dan dosen, pelatihan berbasis industri, hingga pengembangan kurikulum inovatif yang relevan dengan kebutuhan global.
Philippe Grangé menyampaikan dukungan penuh dari Prancis untuk mempersiapkan tenaga kerja vokasi yang siap bersaing di pasar global.
“Kami percaya bahwa melalui kerjasama ini, pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya di PNUP, akan mampu mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga siap beradaptasi dengan perkembangan industri yang terus berubah,” kata Philippe Grangé.
Baca Juga : Seminar Internasional PNUP Jadi Jembatan Masa Depan Bisnis dan Akuntansi
Direktur PNUP, Prof. Jamal, berharap kerjasama ini dapat segera diwujudkan melalui langkah konkret, termasuk pelaksanaan pelatihan dan penelitian bersama yang mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
Adapun poin penting kerjasama tersebut bagaimana membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen PNUP untuk mengikuti program pertukaran pelajar dan penelitian di Prancis, serta sebaliknya.
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi: Kolaborasi dalam pengembangan kurikulum berbasis industri, terutama dalam bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan global seperti teknologi, digitalisasi, dan industri 4.0.
Membuka peluang bagi mahasiswa PNUP untuk mengikuti pelatihan keterampilan di Prancis yang dapat meningkatkan daya saing di pasar global.
Membangun kemitraan dalam bidang penelitian yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang vokasi dan industri.
Baca Juga : Iin Karmila Yusri Resmi Jabat Wadir Bidang Umum & Keuangan PNUP, Ini Pesan Direktur Prof Jamal
Sementara itu, Tim KUI PNUP, Naely Muchtar, S.Pd., M.Pd., mengaku bagaimana peluang kerjasama ini akan semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Prancis, terutama dalam bidang pendidikan.
Tim KUI juga berharap agar kerjasama ini tidak hanya terbatas pada pertukaran pelajar, tetapi juga pada aspek pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan pelatihan berbasis industri yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Menurutnya, kedua belah pihak sepakat untuk menyusun rencana strategis yang jelas terkait dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. “Termasuk program-program pelatihan, penelitian bersama, serta pertukaran pengetahuan dan budaya antara Indonesia dan Prancis,” pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan PNUP dapat mengunjungi link atau klik www.poliupg.ac.id (*)
Comment