Netral.co.id, Takalar – Petani jagung di Takalar kini memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan mereka berkat bantuan mesin pengolah dari Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP).
Melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), PNUP memperkenalkan teknologi pengolahan jagung yang tidak hanya menghasilkan pakan ternak ayam, tetapi juga memanfaatkan bonggol jagung yang selama ini terbuang.
Penyuluhan intensif juga dilakukan untuk memastikan petani memahami cara penggunaan mesin dan pentingnya inovasi dalam pengolahan hasil tani. Dengan mesin ini, keuntungan petani diperkirakan melonjak hingga Rp55 juta per siklus panen.
“PNUP berkomitmen mendampingi petani Takalar untuk meningkatkan produktivitas dan membuka peluang wirausaha baru,” ujar Abdul Salam, Ketua Tim PKM.
Baca Juga :Â Jurusan Akuntansi PNUP Gelar Kuliah Praktisi, Dorong Generasi Z Jadi Wirausahawan Sukses
Apalagi selama ini, hasil panen jagung yang hanya dijual dalam bentuk pipilan memberikan keuntungan sekitar Rp. 14.000.000 – Rp. 14.500.000,- per siklus tanam-panen (3 bulan) untuk 1 ton jagung.
Namun, setelah diolah menjadi pakan ternak ayam, keuntungan yang didapat bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat, mencapai sekitar Rp. 55.000.000,-. Hal ini membuktikan bahwa pengolahan jagung memberikan peluang besar bagi petani untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Pemberian bantuan mesin pengolah jagung ini juga bertujuan untuk memberikan variasi dalam penjualan hasil panen, baik dalam bentuk jagung pipilan maupun sebagai pakan ternak yang telah diolah.
Dengan adanya mesin tersebut, mitra petani juga dapat memanfaatkan bonggol jagung yang selama ini terbuang menjadi bahan pakan ternak sapi, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih. (*)
Comment