Netral.co.id, Makassar, – Penjabat Gubernur Provinsi Sulsel, Bahtiar Baharuddin beberkan perusahaan Sulsel dibawah kepemimpinan dirinya sebagai orang nomor satu di Sulsel. Waktu 6 bulan menjabat Pj Gubernur Sulsel perubahan demi perubahan telah dilakukan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sulsel.
Hal tersebut disampaikan dalam forum rapat paripurna bersama DPRD Provinsi Sulsel tentang LKPJ tahun anggaran 2023 dan Jawaban atas pemandangan fraksi terhadap Ranperda tentang perubahan bentuk badan hukum Perusda Agribisnis Sulsel menjadi Perumda Sulsel Agro.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD Sulsel, terutama koordinasi dan komunikasi yang baik selama ini dengan pemerintah provinsi Sulsel,” kata Bahtiar dalam pidatonya, Kamis 28 Maret 2024.
Bahtiar mengaku, penyampaian LKPJ Gubernur Sulsel ini berdasarkan amanat konstitusi sesuai pasal 69 dan 71 Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah Daerah dan peraturan pemerintah bomor 13 tahun 2019, serta Permendagri Nomor 18 tahun 2020.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan atas dukungan, harmonisasi dan kerjasama sehingga terjalin sinergitas antara legislatif dan eksekutif,” lanjut Bahtiar.
Berdasarkan data BPS tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar 4,51 persen. Kemudian pada Desember 2023 inflasi Sulsel berhasil ditekan diangka 2,81 persen.
Hal ini berkat pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, kedua rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah, ketiga menjaga pasokan bahan pokok dan barang, keempat pencanangan gerakan menanam, kelima meningkatkan gerakan pangan murah dan operasi pasar bersama stakeholder.
Melakukan sidak ke pasar-pasar dsn distributor agar tidak menahan barang, kemudian, berkoordinasi dengan daerah penghasilan komuditi untuk kelancaran pasokan, kedelapan merealisasikan BTT untuk dukung pengendalian inflasi dan memberikan bantuan transportasi dari APBD.
Selain itu, Sulsel memiiki potensi besar dengan berbagai macam sumber daya yang dapat dimaksimalkan untuk memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat. Terlebih Sulsel saat ini diposisi sebagai penyangga Ibu Kota Negara dan menjadi pintu gerbang utama pusat ekonomi di Wilayah Timur Indonesia.
“Untuk itu Pemprov Sulsel terus melakukan upaya terstruktur, sistematis, dan massif di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan yang berbasis kultural masyarakat Sulsel,” urainya.
Untuk mendukung itu semua Pemprov Sulsel sudah bergerak dan berupaya bagaimana menambah angka Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp15 triliun menjadi Rp30 triliun lebih.
“Ini berhasil kita tingkatkan nilainya pada saat itu kami meminta kepada Menko Perekonomian Republik Indonesia, dan Alhamdulillah beliau bilang kita tambah lagi menjadi Rp30 triliun, kalau tidak cukup kami tambahkan lagi,” pungkas Bahtiar. (*)
Comment