Pengamat Nilai IA-KAN Gagal Lanjutkan Kejayaan Bantaeng

Netral.co.id

Hasil survei SSI untuk Pilkada Bantaeng. (Foto: Dok Ist).

Netral.co.id, Bantaeng – Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah menanggapi hasil survei elektabilitas Script Survei Indonesia (SSI) pasangan calon (paslon) di Pilkada Bantaeng 2024.

Hasilnya, paslon nomor urut 1, Muh Fathul Fauzy Nurdin – Sahabuddin (UJI-SAH) unggul jauh dengan perolehan (55.37%).

Sementara lembaga survei yang terdaftar dan diakui KPU RI ini menempatkan, Ilham Syah Azikin – Nurkanita Maruddin Kahfi (IA-KAN) meraih (40.24%).

Kemudian yang belum menentukan Pilihan (4,39%). Periode Survei 2 – 9 November 2024.

Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah mengatakan, survei tersebut secara tidak langsung memperlihatkan incumbent gagal melanjutkan warisan kejayaan Bantaeng yang telah dibangun Nurdin Abdullah (NA).

“Saya sering katakan bagaimana pun, bagi masyarakat sudah melekat, jika Bantaeng berubah karena Pak NA. Bupati selanjutnya hanya meneruskan saja. Dan posisi sekarang Uji yang dianggap paling bisa meneruskan warisan pembangunan Prof NA,” ungkap Asratillah.

Baca Juga : Hasil Survei Unggul Jauh 55.37%, UJI Nurdin: Tambah GASPOLL!

Asra menjelaskan, petahana rentan untuk dilakahkan jika skemannya head to head. Apalagi penantang petahana, merupakan sosok yang basis sosial dan politiknya sangat mempuni.

“Ayah Uji, Pak prof merupakan bupati Bantaeng yang berhasil, ibunya juga seorang politisi, ketua Golkar Bantaeng. Selanjutnya, sosok Uji yang secara sosialiasi dan komunikasi berhasil menangkap atensi publik dari masyarakat,” bebernya.

Dirinya menjelaskan, penyebab utama survei Ilham Azikin rendah karena tidak berhasil melanjutkan kejayaan Bantaeng yang telah ditinggalkan Nurdin Abdullah.

Baca Juga : Ahmad Irsan CS, Pelaku Perusakan Mobil Uji Nurdin Resmi Dilaporkan

“Bisa jadi masyarakat kecewa. Ada janji-janji politik incumbent yang tidak berhasil dieksekusi,” ungkapnya.

Asra menilai, melihat hasil terbaru survei, dan siah waktu, kemenangan Uji-Sah Sulit untuk dibendung.

“Trend incumbet menurun dalam waktu singkat sudah sulit untuk direm. Sementara Uji konsisten trendnya naik,” ungkapnya.

“Survei Uji stagnan saja, dengan 4 persen yang belum menentukan, peluang Uji tetap besar sekali memenangkan pemilihan disana,” pungkasnya.

Comment