Bulukumba, Netral.co.id, – Pemerintah Kabupaten Bulukumba menggelar lelang intervensi pencegahan stunting dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp474.800.000 dalam waktu kurang dari setengah jam. Lelang tersebut berlangsung di halaman Rumah Jabatan Bupati Bulukumba, Selasa 17 Juni 2025 malam.
Acara yang diprakarsai oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) ini menjadi bagian dari Gala Dinner Pencegahan Stunting yang turut dihadiri Kepala Dinas P3AP2KB Sulsel, Andi Mirna.
Pelaksana tugas Kepala DPPKBPPA Bulukumba, dr Rizal Ridwan Dappi, memandu langsung jalannya lelang. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pemberian makanan tambahan selama 90 hari kepada 295 balita berisiko stunting di Bulukumba, dengan alokasi Rp16.000 per anak per hari.
Dalam lelang tersebut, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja membuka komitmen dengan mengasuh 20 balita. Disusul RSIA Yasira 15 balita, Klinik Nurul 10 balita, serta sejumlah klinik dan apotek lainnya. Tak ketinggalan, sektor swasta pun ikut ambil bagian.
Baca Juga: Tiba di Bulukumba, Bupati Andi Utta Paparkan Peluang Kerja Sama Korsel dan Tiongkok
Ketua KSP Berkat Andi Makkasau menyatakan kesiapannya mengasuh 40 anak. Lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyampaikan komitmen untuk mendukung 50 anak, disusul BNI dan Bank BTN. Sorotan utama jatuh pada Bank Sulselbar yang bersedia menanggung 91 balita sekaligus, membuat audiens terpukau.
Pejabat daerah juga menunjukkan kepeduliannya. Ketua DPRD Bulukumba Umy Asyiatun Khadijah, Dandim 1411/BLK Letkol Inf Sarman, dan Waka Polres Bulukumba Kompol Syafaruddin masing-masing berkomitmen mendukung dua balita. Anggota DPRD Ilham Bahtiar menyatakan kesiapan mendukung satu anak.
Meski seluruh kebutuhan untuk 295 balita telah tercukupi, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf bersama Ketua TP PKK Andi Herfida Muchtar tetap memberikan kontribusi pribadi sebesar Rp50 juta.
Kepala Dinas P3AP2KB Sulsel, Andi Mirna, mengapresiasi pencapaian ini. Ia menyebut Bulukumba sebagai daerah yang berhasil menurunkan angka stunting dari 33,7 persen pada 2023 menjadi 25,3 persen pada akhir 2024.
Baca Juga: Kunjungan Bupati Andi Utta ke Korsel: Belajar Pertanian Modern
“Ini capaian yang luar biasa. Dukungan nyata dari pemerintah daerah seperti ini memberi kontribusi nyata bagi penurunan stunting di Sulsel yang mencapai 4 persen,” ujar Mirna.
Menurut dr Rizal, penanganan stunting di Bulukumba dimulai dari pemutakhiran data di 620 Posyandu. Intervensi dilanjutkan dengan dukungan anggaran dari Baznas sebesar Rp700 juta dan dana mandatori Dinas Kesehatan senilai Rp3 miliar.
“Kami akan beri makanan tambahan senilai Rp16 ribu per hari selama 90 hari. Mari sama-sama menuju zero stunting,” ucap Rizal.
Sementara itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menegaskan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab kolektif.
“Kalau kita malu dengan angka stunting yang tinggi, mari kita kerjakan bersama. Harta kita tidak akan berkurang karena membantu sesama,” kata Andi Utta, sapaan akrabnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran program orang tua asuh dan dukungan CSR perusahaan. Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dijadwalkan akan diluncurkan oleh Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, Rabu 18 Juni 2025 di Kelurahan Ela-Ela, Kecamatan Ujungbulu.
Comment