Netral.co.id, Makassar, – Hari pertama berkantor setelah dilantik sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh langsung temui pengurus PW NU Sulsel dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Senin, 20 Mei 2024.
Prof Zudan kedua Organisasi Masyarakat (Ormas) tersebut masing-masing PWNU Sulsel di Jalan Skarda N, Kelurahan Gunung Sari, Makassar dan PW Muhammadiyah Sulsel, di Jalan Perintis Kemerdekaan.
AG Prof KH Hamzah Harun menyambut kedatangan Prof Zudan dengan penuh antusias. “Ahlan wa sahlan (selamat datang) kepada Pj Gubernur di Sulawesi Selatan,” ucap Hamzah Harun sebagai ungkapan selamat datang.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menegaskan komitmen mereka untuk bekerja sama dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
“Harapan dapat bersinergi dengan PWNU Sulsel, sebab peran ulama (agamawan) dan umara (pemerintah) tidak dapat dipisahkan,” katanya.
Prof Zudan dalam sambutannya menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat.
Baca Juga : Prof Zudan Bersama Muhammadiyah Komitmen Bangun Sulsel yang Baldatun Thayyibatun
“Berharap akhlak masyarakat mulia, aman, damai itu akan menjadi baromoter di Indonesia,” sebutnya.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Rektor UIN Alauddin, unsur Wakil Ketua PW NU, dan Ketua PW Anshor. Penjabat gubernur didampingi oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Sulsel Muhammad Rasyid, Kepala Dinas Pariwisata Sulsel Muhammad Arafah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sulsel Iqbal Suhaeb, Kepala Satpol PP Sulsel Andi Arwin Azis, dan Plt Kesbangpol Sulsel Ansar.
Pertemuan ini menandai langkah baru dalam kolaborasi antara pemerintah dan organisasi keagamaan di Sulawesi Selatan, dengan harapan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Terpisah, Prof Zudan menyampaikan rasa terima kasih dan kebahagiaannya atas sambutan hangat yang diterimanya. “Saya merasa berbesar hati dan berbahagia diterima dengan pengurus selengkap ini,” ujar Prof Zudan.
Sejak masa kecilnya, Prof Zudan mengaku telah menyaksikan peran penting Perserikatan Muhammadiyah dalam berbagai gerakan sosial dan pendidikan. “Waktu saya kecil, saya sering mendengar khutbah dari K.H. A.R. Fachruddin dan saya menempuh pendidikan dasar di sekolah Muhammadiyah,” kenangnya.
Baginya, peran Muhammadiyah dalam pendidikan dan kesehatan sangat signifikan. Prof Zudan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan, kesehatan, dan sumber daya manusia, yang menjadi inti dari kerja pemerintah.
Terkait pembinaan ormas, bahwa akan dijalin hubungan yang sedekat mungkin. Jadi dirinya akan banyak bersilturahmi dengan ormas, kemudian membangun suasana-suasana kekeluargaan.
“Ibaratnya pemerintah dengan chemistry-nya harus ditemukan dengan berbagai program kegiatan dalam rangka membangun Sulsel yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tuturnya.
Dalam rangka mempererat silaturahmi dan memperkenalkan diri, Prof Zudan memohon doa restu kepada seluruh masyarakat Sulsel. Menurut Prof Zudan, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia memiliki segala yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan.
“Hari ini saya berkunjung ke Muhammadiyah dan sangat berharap Muhammadiyah dengan semua potensinya dan semua amal usahanya bisa mendorong Sulsel lebih cepat maju. Dari program pendidikan, kesehatan dan lainnya bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,” terangnya.
Dia juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah dan Muhammadiyah dalam pengembangan sumber daya manusia, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
“Kita dorong program pemerintah bersama ormas yang mendorong agar program-program pemerintah itu bisa membuat masyarakat berbahagia, rukun, aman dan damai, itu program besarnya,” ucapnya.
Prof Zudan menutup dengan mengajak Muhammadiyah dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menciptakan masyarakat yang memiliki akhlak mulia dan selalu menebarkan kasih sayang.
Hadir Ketua PWM, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag.; Sekretaris PWM, Dr. Ir. H. Abd. Rakhim Nanda, M.T., IPM; Bendahara; Dr. H. Husain AR, M.Pd.; Ketua PW ‘Aisyiyah: Dr. Mahmudah, M.Hum. dan Wakil Ketua PW ‘Aisyiyah: Prof. Dr. Hj. Muliati Amin.
Sekedar informasi, Muhammadiyah membina 13 perguruan tinggi Muhammadiyah di Sulsel dan 1 Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah, 31 lebih pesantren dan tahfidz, sedangkan sekolah tingkat SD hingga SMA berjumlah 300 di Sulsel. Juga memiliki rumah sakit dan panti asuhan.
“Bahwa Muhammadiyah melakukan gerakan pendidikan, gerakan dakwah, pelayanan kesehatan, pelayanan panti asuhan. Kalau ada bencana juga bergerak,” kata Ketua PWM, Prof. Dr. H. Ambo Asse.
Comment