Netral.co.id, Makassar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar terus berinovasi di untuk mewujudkan kesehatan masyarakat Kota Makassar. Kali ini Dinkes Makassar lewat Puskesmas Kaluku Bodoa menerapkan inovasi Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan untuk Sasaran Posyandu (PAKASITAU).
PAKASITAU merupakan salah satu Inovasi dari Puskesmas Kaluku Bodoa yang d inisiasi oleh Kepala Puskesmas Kaluku Bodoa dr. Rudy Lautan bersama Ahli Gizi Puskesmas Kaluku Bodoa Hj. Marwah, SKM. Inovasi ini mulai di terapkan di Posyandu Nusa Indah II Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Inovasi ini merupakan upaya petugas kesehatan khususnya menyangkut permasalahan gizi bersama kader posyandu dan masyarakat untuk mengedukasi dalam pemberian makanan tambahan khususnya bagi bayi balita dan ibu hamil.
Hal ini agar dapat meningkatkan pertumbuhan, mencegah stunting, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan pengetahuan ibu serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya edukasi pemberian makanan tambahan.
Baca Juga : Tim Mendagri Verifikasi Inovasi Dottoro’ta Dinkes Makassar
Inovasi ini di dukung oleh Lintas Sektor terkait antara lain RT/RW setempat, Lurah Kaluku Bodoa A. Makkarumpa, SS, Camat Tallo Ramli Lallo, S.Pd., M.Si. serta CSR dari PT. Mura Kristal Sulawesi yang telah menyediakan gedung dan fasilitas pelayanan posyandu nusa indah II Kelurahan Kaluku Bodoa, dan turut serta mendukung kegiatan pemberian makanan tambahan penyuluhan untuk sasaran posyandu.
“Posyandu, sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, memiliki peran krusial dalam memastikan tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia,” ungkap dr. Rudy Lautan kepada awak media, Senin, 12 November 2024.
Salah satu program penting yang dilaksanakan di posyandu adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. PMT penyuluhan bukan hanya sekadar pemberian makanan, melainkan juga sebuah proses edukasi bagi para ibu tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak.
Apa itu PMT Penyuluhan?
PMT penyuluhan adalah kegiatan pemberian makanan tambahan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bergizi, disertai dengan penyuluhan kepada para ibu tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan status gizi balita, mencegah stunting, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Manfaat PMT Penyuluhan
Manfaat PMT penyuluhan sangatlah besar, baik bagi balita maupun bagi keluarga. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
Meningkatkan pertumbuhan: Makanan tambahan yang bergizi akan membantu balita mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Mencegah stunting: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis. PMT penyuluhan dapat membantu mencegah stunting dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup sejak dini.
Meningkatkan daya tahan tubuh: Makanan bergizi akan memperkuat sistem kekebalan tubuh balita, sehingga mereka lebih tahan terhadap penyakit. Meningkatkan kecerdasan: Nutrisi yang cukup sangat penting untuk perkembangan otak anak.
Meningkatkan pengetahuan ibu: Melalui penyuluhan, para ibu akan mendapatkan pengetahuan tentang gizi yang baik untuk anak, sehingga mereka dapat memberikan makanan yang tepat bagi anak-anak mereka.
Jenis Makanan Tambahan yang Disarankan
Makanan tambahan yang diberikan dalam program PMT penyuluhan sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
Bergizi: Mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang.
Aman: Bebas dari bahan-bahan berbahaya dan diproses secara higienis.
Mudah dicerna: Memiliki tekstur yang lembut dan mudah dikunyah oleh balita.
Menarik: Memiliki rasa yang enak dan tampilan yang menarik agar balita menyukai makanan tersebut.
Contoh makanan tambahan yang dapat diberikan antara lain: bubur kacang hijau, bubur sumsum, puding buah, telur rebus, dan biskuit bayi.
Cara Melaksanakan PMT Penyuluhan
PMT penyuluhan dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, antara lain:
Pemberian makanan langsung di posyandu: Balita diberikan makanan tambahan secara langsung di posyandu setelah dilakukan penimbangan dan pengukuran.
Pemberian bahan makanan: Para ibu diberikan bahan makanan untuk diolah menjadi makanan tambahan di rumah.
Penyuluhan kelompok: Para ibu diberikan penyuluhan tentang gizi dan cara membuat makanan tambahan yang bergizi.
Kunjungan rumah: Kader posyandu melakukan kunjungan rumah untuk memberikan penyuluhan dan memantau pemberian makanan tambahan kepada balita.
Tantangan dalam Pelaksanaan PMT Penyuluhan
Meskipun memiliki banyak manfaat, pelaksanaan PMT penyuluhan masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Kurangnya pengetahuan ibu: Banyak ibu yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang gizi dan pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak.
Keterbatasan ekonomi: Beberapa keluarga memiliki keterbatasan ekonomi sehingga kesulitan untuk menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak mereka.
Kurangnya ketersediaan bahan makanan: Di beberapa daerah, ketersediaan bahan makanan bergizi masih terbatas.
Solusi untuk Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan beberapa upaya, antara lain:
Peningkatan kualitas penyuluhan: Penyuluhan harus dilakukan secara berkelanjutan dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu.
Kerjasama lintas sektor: Perlu adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta untuk menyediakan makanan tambahan yang bergizi dan terjangkau.
Pemanfaatan teknologi: Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang gizi dan resep makanan tambahan.
Kesimpulan
PMT penyuluhan merupakan program yang sangat penting untuk meningkatkan status gizi balita dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Dengan kerjasama semua pihak, program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi generasi penerus bangsa.
Comment