Jakarta, Netral.co.id – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah menyelidiki lebih lanjut kasus ancaman bom yang ditujukan kepada pesawat milik maskapai Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276, yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia.
Ancaman tersebut dikirim melalui surat elektronik dari alamat yang diketahui berasal dari Mumbai, India. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana.
Baca Juga: Mahasiswi ITB Diduga Unggah Meme Jokowi-Prabowo, Ditangkap Bareskrim Polri
“Kami sedang mendalami apakah ada potensi keterlibatan pihak dalam negeri maupun dari luar negeri. Sumber email sudah kami lacak berasal dari Mumbai,” ujar Mayndra kepada wartawan, Rabu (18/6).
Identitas pengirim surat elektronik masih dalam proses penelusuran, dan diduga kuat merupakan warga negara asing (WNA). Dalam penanganan kasus ini, Densus 88 turut berkoordinasi dengan otoritas keamanan Arab Saudi, mengingat pesawat yang diancam merupakan aset nasional milik negara tersebut.
“Pihak Saudi juga sedang mengembangkan investigasi, karena ancaman ini ditujukan pada aset mereka, meskipun lokasi sasaran adalah Indonesia, yakni Jakarta,” tambah Mayndra.
Sebelumnya, ancaman bom diterima pada Selasa pagi (17/6) pukul 07.30 WIB melalui email yang menyebut akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah–Jakarta. Pesawat itu membawa 442 jemaah haji dari Kloter 12 Debarkasi Jakarta–Bekasi.
Merespons ancaman tersebut, pilot memutuskan mengalihkan penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada pukul 10.55 WIB. Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sumatera Utara segera dikerahkan untuk melakukan penyisiran.
Baca Juga: Presiden Prabowo Terbitkan Perpres, TNI-Polri Resmi Dilibatkan Lindungi Jaksa
Setelah pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh kabin dan kargo, aparat tidak menemukan adanya benda mencurigakan ataupun bahan peledak. Pesawat pun dinyatakan aman.
Comment