Bupati Pangkep Ajak Warga Disabilitas Tampil Percaya Diri Lewat Pelatihan

Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menggelar pelatihan bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas, khususnya tunarungu, di Gedung Bundar Rumah Jabatan Bupati Pangkep, Selasa 3 Juni 2025.

Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menggelar pelatihan bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas, khususnya tunarungu, di Gedung Bundar Rumah Jabatan Bupati Pangkep, Selasa 3 Juni 2025. (Foto Dok.Humas)

Pangkep, Netral.co.id, – Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menggelar pelatihan bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas, khususnya tunarungu, di Gedung Bundar Rumah Jabatan Bupati Pangkep, Selasa 3 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari aspirasi masyarakat disabilitas yang disampaikan kepada pemerintah daerah terkait keterbatasan akses komunikasi.

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL), menegaskan bahwa pelatihan tersebut menjadi komitmen pemerintah daerah dalam merespons kebutuhan kelompok disabilitas agar semakin terfasilitasi dalam kehidupan sosial dan pembelajaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pangkep, Asykur Abubakar, menyampaikan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dasar dalam menggunakan bahasa isyarat.

“Bagaimana penyandang disabilitas khususnya tuna rungu dapat diberikan ilmu, pemahaman baik dalam kehidupan di rumah tangganya, kehidupan sehari-hari. Yang kedua, meningkatkan pengetahuan dalam bahasa isyarat, dengan adanya pelatihan ini mereka bisa memiliki keterampilan khusus dalam berbahasa isyarat,” jelasnya.

Asykur menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Pangkep, dengan jumlah mencapai sekitar 40 orang.

“Mereka diberikan pemahaman cara berperilaku di tengah-tengah masyarakat, karena selama ini penyandang disabilitas merasa asing dalam bersosialisasi di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan harapan ke depan, agar muncul peserta yang bisa menjadi penerjemah bahasa isyarat dalam berbagai kegiatan pemerintahan.

“Mudah-mudahan selama pelatihan, kita akan melihat satu atau dua orang yang bisa pada saat Bapak Bupati memberikan penjelasan, nantinya bisa mendampingi beliau baik wawancara maupun sambutan, sehingga masyarakat khususnya penyandang disabilitas tuna rungu bisa memahami apa sambutan Bapak Bupati,” tambahnya.

Dinas Sosial berharap pelatihan ini dapat mendorong peserta untuk lebih percaya diri dan aktif berpartisipasi di tengah masyarakat. (*)

Comment