Bupati MYL Galakkan GENTING, 2.132 Anak Butuh Orang Tua Asuh Cegah Stunting

Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau saat memimpin rapat koordinasi PPPS serta sosialisasi GENTING, Selasa, 3 Juni 2025.

Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau saat memimpin rapat koordinasi PPPS serta sosialisasi GENTING, Selasa, 3 Juni 2025. (Foto: Dok Istimewa).

Pangkep, Netral.co.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pangkep menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) serta Sosialisasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Selasa, 3 Juni 2025, di ruang rapat Wakil Bupati Pangkep.

Rapat ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat se-Kabupaten Pangkep, serta perwakilan TNI, Polri, BUMN, dan BUMD yang terlibat sebagai orang tua asuh.

Dalam sambutannya, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung GENTING melalui kolaborasi lintas sektor.

“Pemerintah Kabupaten Pangkep mendukung penuh gerakan orang tua asuh cegah stunting melalui kerja sama dengan seluruh instansi dan elemen masyarakat. Program ini diharapkan menjadi upaya nyata mewujudkan generasi sehat demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Bupati dua periode tersebut juga menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang tepat sasaran, tanpa praktik nepotisme.

“Bantuan harus diberikan kepada yang benar-benar layak. Jika ada pejabat yang mengutamakan keluarganya padahal tidak memenuhi syarat, saya tidak akan segan menegur,” tegasnya.

Baca Juga : Bupati MYL Akui Ekonomi Makro Pangkep Meningkat

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Pangkep Nurlia Sanusi menjelaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat implementasi GENTING melalui peran aktif orang tua asuh.

“Kami memberikan perlindungan dan bantuan kepada ibu hamil, ibu menyusui, batita, dan balita yang berisiko atau terdampak stunting,” ujarnya.

Nurlia menambahkan Surat Keputusan (SK) terkait penugasan orang tua asuh telah diterbitkan. Setiap kepala OPD diwajibkan menjadi orang tua asuh bagi minimal dua anak, sementara pejabat eselon III dan IV masing-masing satu anak. Rata-rata, satu OPD diharapkan dapat membina lima hingga sepuluh anak.

“Kehadiran orang tua asuh sangat penting dalam percepatan penurunan stunting di Pangkep,” tambahnya.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Pangkep tercatat sebesar 25,2%, mengalami penurunan 4,8% dari tahun sebelumnya (30,0%).

Sementara itu, data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per Agustus 2024 mencatat prevalensi stunting di angka 9,3%, sehingga diperlukan akselerasi penanganan secara masif.

Pada Februari 2025, jumlah anak yang teridentifikasi stunting di Pangkep mencapai 2.132 anak. Untuk itu, diperlukan keterlibatan 2.132 orang tua asuh yang tersebar di 13 kecamatan:

  1. Liukang Tangaya: 166 anak
  2. Liukang Kalmas: 51 anak
  3. Liukang Tupabbiring: 118 anak
  4. Pangkajene: 242 anak
  5. Balocci: 70 anak
  6. Bungoro: 336 anak
  7. Labakkang: 349 anak
  8. Ma’rang: 274 anak
  9. Segeri: 128 anak
  10. Minasatene: 191 anak
  11. Mandalle: 55 anak
  12. Tondong Tallasa: 68 anak
  13. Liukang Tupabbiring Utara: 84 anak

Comment