Presiden Prabowo Akui Masih Banyak Praktik Korupsi di Lingkup Pemerintahan

Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan mengambil alih penanganan konflik batas wilayah antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang melibatkan empat pulau di kawasan perairan barat Indonesia. Langkah ini diumumkan setelah adanya komunikasi antara DPR RI dan Presiden, menyusul polemik yang mencuat akibat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025.

Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: dok)

Jakarta, Netral.co.idPresiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara tegas mengakui masih maraknya praktik penyelewengan, korupsi, dan manipulasi yang terjadi di lingkungan pemerintahan. Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6/2025), di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya refleksi terhadap nilai-nilai luhur Pancasila, terutama di tengah tantangan dan kekayaan bangsa yang besar namun belum dikelola secara maksimal karena masih adanya penyimpangan oleh oknum dalam kekuasaan.

“Saya sebagai Presiden Republik Indonesia melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, masih terlalu banyak manipulasi, yang dilaksanakan justru di tubuh pemerintahan, di tubuh kekuasaan,” ujar Prabowo.

Baca Juga: Presiden Prabowo Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025, Megawati dan Gibran Turut Hadir

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengajak seluruh unsur pemerintahan untuk menjadikan momen peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai titik balik perbaikan, baik secara pribadi maupun sistemik.

“Marilah kita menggunakan momentum ini untuk memperbaiki diri, untuk memperbaiki sistem kita masing-masing,” tambahnya.

Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 Bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”

Presiden Prabowo memimpin langsung jalannya upacara yang dimulai pada pukul 09.30 WIB. Ia mengenakan jas hitam dan dasi biru muda. Bertindak sebagai Komandan Upacara, Kolonel Marinir Achmad Hadi Alhasny, lulusan AAL 2001 dan saat ini menjabat sebagai Danlanal Mataram, NTB. Sementara itu, Perwira Upacara dijabat oleh Brigjen TNI Edi Saputra, Kepala Staf Komando Garnisun Tetap I Jakarta.

Upacara dimulai dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti oleh mengheningkan cipta yang dipimpin langsung oleh inspektur upacara. Tema tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya.”

Dihadiri Wapres Gibran dan Pimpinan Lembaga Negara

Selain Presiden, upacara juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, serta para pimpinan lembaga tinggi negara dan sejumlah menteri. Kehadiran tokoh-tokoh negara tersebut mempertegas pentingnya peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai sarana menyegarkan kembali komitmen terhadap ideologi negara.

Comment