Naoemi Octarina Sebut Kerajinan Adalah Pantulan Jiwa Daerah Sulsel

IMG 20250625

Makassar, Netral.co.id – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Selatan resmi melantik jajaran pengurus masa bakti 2025–2030 dalam sebuah seremoni di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Senin pagi, 23 Juni 2025.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dihadiri oleh pengurus baru, perwakilan OPD, serta tamu undangan dari kalangan pemerintah dan penggiat kerajinan.

Seluruh peserta mengenakan seragam bernuansa budaya: kebaya putih, jilbab putih, rok wastra, serta sepatu dan tas hitam, sebagai simbol penghormatan terhadap kekayaan tradisi lokal.

Ketua Dekranasda Sulsel, Ny. Naoemi Octarina, dalam sambutannya menekankan bahwa kerajinan bukan sekadar produk, melainkan representasi nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat.

“Kerajinan adalah pantulan jiwa dan identitas suatu daerah. Setiap tenunan, ukiran, anyaman, dan sulaman yang dibuat oleh para perajin kita memuat cerita, filosofi, dan nilai luhur dari nenek moyang,” ujarnya.

Naoemi memaparkan bahwa Sulawesi Selatan memiliki beragam kekayaan kerajinan: tenun sutra dari Sengkang, Bone, dan Gowa; kerajinan perak dari Makassar dan Sinjai; anyaman pandan dari Takalar dan Bulukumba; hingga ukiran khas Toraja yang telah mendunia.

Namun, ia menegaskan, warisan tersebut baru akan berdampak besar jika dibina dan dipromosikan dengan strategi yang tepat.

Dekranasda, bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemerintah kabupaten/kota, diharapkan menjadi motor koordinasi dan akselerasi pengembangan industri kerajinan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam arahannya kepada ketua Dekranasda kabupaten/kota yang mengikuti pelantikan secara daring, Naoemi mendorong partisipasi aktif dalam ajang nasional seperti Dekranas Award.

“Hampir semua daerah punya produk unggulan. Saya minta segera kurasi dan daftarkan produk UMKM ke ajang Dekranas Award. Dampingi pelaku UMKM agar produknya benar-benar sesuai kriteria penilaian,” tegasnya.

Terkait Pameran HUT Dekranasda yang akan digelar di Balikpapan pada Juli mendatang, ia mengingatkan bahwa proses kurasi produk harus dilakukan secara ketat.

“Ini bukan sekadar pameran, tapi etalase kebanggaan daerah. Pastikan produk yang dibawa adalah yang terbaik dan mencerminkan kekayaan budaya serta potensi ekonomi lokal,” ujar Naoemi.

Dengan semangat kolaborasi dan visi bersama, Dekranasda Sulsel menargetkan terobosan nyata dalam penguatan sektor kerajinan sebagai bagian dari transformasi ekonomi kreatif yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Comment