Ledakan Senjata Garut dan RUU TNI-Polri Tenggelam dengan Polemik Ijazah Jokowi

Pemerintah Indonesia resmi menghentikan ekspor minyak mentah, menegaskan bahwa seluruh produksi akan diolah di dalam negeri

kabinet prabowo-gibran (foto:dok)

Jakarta, Netral.co.id – Penulis asal Mojokerto, Muhammad Hasyim, melontarkan analisis kritis terkait dinamika pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka., Hasyim menyebut bahwa Prabowo diuntungkan oleh kehadiran Gibran yang kerap menjadi pusat perhatian publik.

Menurutnya, kondisi ini memungkinkan pemerintahan Prabowo berjalan lancar karena sorotan publik teralihkan. Ia menilai bahwa kontroversi yang menimpa Gibran secara tidak langsung menciptakan ruang gerak lebih luas bagi Prabowo untuk menjalankan agendanya.

“Prabowo sangat beruntung punya wapres seperti Gibran. Masyarakat lebih sibuk menyerang Gibran dan juga ayahnya, ketimbang mengkritik Prabowo,” tulis Hasyim dalam unggahan yang dibagikan pada Melalui akun X (dulu Twitter) miliknya, Sabtu 17 Mei 2025.

Lebih lanjut ia menjelaskan “Akibatnya, arah kebijakan Prabowo nyaris tak mendapat perlawanan berarti karena masyarakat sibuk memperdebatkan Gibran,”

Baca Juga : TB Hasanuddin: Ledakan Susulan di Garut Diduga Akibat Kesalahan Prediksi Petugas

Hasyim bahkan menyindir bahwa Gibran bisa dijadikan alat pengalihan isu jika Prabowo ingin mengambil keputusan kontroversial.

“Kalau Prabowo ingin membuat kebijakan yang menimbulkan polemik, cukup suruh Gibran unggah video di YouTube. Otomatis netizen akan berkerumun ke sana,” ujarnya dengan nada sarkas.

Ia mengakhiri analisanya dengan menyatakan bahwa kemungkinan besar pengalihan perhatian tersebut memang bagian dari strategi yang dirancang Prabowo.

“Menanggapi pertanyaan @pandji apakah video Gibran itu atas inisiatif sendiri atau instruksi Prabowo, menurut saya, itu jelas arahan Prabowo agar media sosial sibuk membahas Gibran,” pungkasnya.

Pernyataan Hasyim menuai reaksi beragam dari warganet. Sebagian mendukung pendapat tersebut, sementara lainnya membantah keras.

Baca Juga : Tiba-tiba Ada Suara Ledakan di Kawasan Asrama Polisi Sukoharjo

“Jokowi wajib menyelesaikan legacy-nya, termasuk IKN. Konsekuensinya, dia harus siap menjadi tameng Prabowo. Saat ini, sekeras apapun Jokowi diserang, dampaknya minim,” tulis seorang pengguna X.

Pengguna lain menambahkan, “Isu-isu besar seperti korban keracunan, ledakan senjata di Garut, hingga RUU TNI-Polri tenggelam oleh polemik ijazah.”

Sementara itu, komentar lain mengkritisi publik yang dinilai lebih fokus menyerang Jokowi dan keluarganya ketimbang mengawasi kebijakan pemerintahan saat ini.

Comment