Edukasi Imunisasi HPV di Makassar Diperkuat, Fokus Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks

Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Makassar menggandeng Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) dan Unicef untuk memperkuat edukasi imunisasi Human Papillomavirus (HPV) bagi anak usia 9–14 tahun. Upaya ini bertujuan untuk mencegah kanker serviks sejak dini melalui perlindungan imunisasi.

Kolaborasi Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Dinas Pendidikan menggandeng Portkesmas serta Unicef dalam memperkuat edukasi Imunisasi HPV. (Foto: Antara)

Makassar, Netral.co.id – Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Makassar menggandeng Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) dan Unicef untuk memperkuat edukasi imunisasi Human Papillomavirus (HPV) bagi anak usia 9–14 tahun. Upaya tersebut bertujuan untuk pencegahan kanker serviks sejak dini melalui perlindungan imunisasi.

Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar menggandeng Portkesmas serta Unicef dalam memperkuat edukasi Imunisasi HPV.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Makassar Gelar Forum Perangkat Daerah

Kegiatan edukasi menyasar lintas sektor, termasuk guru, kepala sekolah, instansi pemerintah, serta perwakilan dari Kementerian Agama. Langkah ini diambil menyusul masih adanya sekitar 10 persen anak di Makassar yang belum menerima vaksin HPV.

“Imunisasi ini bukan kewajiban, tapi merupakan hak anak. Kami masih mendapati banyak anak usia sasaran yang belum dijangkau, utamanya yang tidak bersekolah atau putus sekolah,”ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Makassar, Andi Mariani, kutip media Antara pada Jumat (20/6/2025).

Dijelaskannya meski masih ada penolakan dari sebagian orang tua namun vaksin tersebut (HPV) terbukti aman dan cukup diberikan satu kali kepada anak perempuan kelas 5 SD untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kanker serviks.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menekankan peran penting guru dalam membangun pemahaman orang tua. Menurutnya, kerja sama antara sekolah dan puskesmas menjadi kunci dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksinasi.

“Guru adalah ujung tombak edukasi. Kami berkomitmen memperkuat peran sekolah agar lebih banyak anak perempuan mendapatkan vaksin ini,” kata Achi.

Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Ahmad Amru, menambahkan bahwa edukasi sebelum pemberian imunisasi menjadi elemen penting keberhasilan program. Ia menjelaskan penggunaan pendekatan Komunikasi Antar-Pribadi (KAP) untuk menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan sesuai dengan budaya masyarakat.

“Metode KAP memungkinkan proses edukasi berlangsung menyenangkan, mudah dipahami, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” jelas Basra.

Sejak 2024, Portkesmas dan Unicef Indonesia telah menjalankan program “Jaga Bersama” yang fokus pada peningkatan cakupan imunisasi anak melalui pelatihan praktis bagi tenaga pendidik, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat.

Puluhan komunikator lokal telah dilatih dalam tahap awal program ini untuk mendukung kegiatan edukasi HPV di Makassar.

Kepala Perwakilan Unicef Wilayah Sulawesi dan Maluku, Henky Widjaja, menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan hak anak dalam memperoleh perlindungan kesehatan.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Makassar Konsisten Sosialisasi Stop Merokok

“Program ini adalah bentuk nyata komitmen kami agar setiap anak terlindungi dari penyakit mematikan dan tumbuh sehat secara optimal,” ujar Henky.

Selain imunisasi HPV, Unicef juga mendukung program imunisasi rutin sejak bayi, pendidikan anak, pemenuhan gizi, perlindungan dari kekerasan, serta akses terhadap sanitasi dan air bersih di Indonesia.

Comment