Netral.co.id, Makassar, – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Darmawan Bintang membuka secara resmi Rapat Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Biro Ekbang) Setda provinsi Sulsel dengan mengangkat tema optimalisasi peran pemerintah daerah dalam mendukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah di Sulsel.
Sebelum membacakan sambutan, Andi Darmawan Bintang memimpin para peserta rapat untuk mengirimkan surat Alfatihah kepada Almarhum Dr Mappatoba selaku Staf Ahli bidang Pemerintahan provinsi Sulsel sekaligus Plt Direktur RS Dadi.
Dalam sambutannya Andi Darmawan Bintang menjelaskan, bahwa sebagaimana kita tahu bahwa beberapa waktu yang lalu misalnya pada saat krisis ekonomi pada tahun 1998 kemudian beberapa kejadian terkait dengan inflasi yang menghantam dunia secara internasional maupun lokal di nasional kita kejadian yang terakhir terkait dengan covid 19 kita melihat bagaimana UMKM ini tetap bisa bertahan dari terpaan badai.
Ia juga menambahkan, jadi kalau kita lihat meskipun nilainya kecil tetapi jumlahnya yang cukup banyak dan merupakan salah satu penopang kehidupan sosial di negara kita maka kita wajib menaruh perhatian terkait dalam bagaimana mengembangkan UMKM ini supaya menjadi lebih baik tentu kalau kita lihat data yang ada di Kementerian Koperasi dan UKM terdapat 60 juta pelaku UMKM secara nasional dan untuk di SulSel itu sekitar 1,8 juta namun demikian kalau dilihat dari rasio kewirausahaan itu baru mencapai 3,47% pada tahun 2023.
“Sementara target kita adalah 12% jadi masih ada selisih sekitar 98% di mana Kita mau mendorong agar para umkm kita ini mengelola usahanya dengan baik dan mengikuti norma-norma atau tata cara dalam hal bagaimana melakukan usaha ini tentu mencapai 12% ini sebagai bagian dari usaha kita pada tahun 2045 untuk menggapai visi Indonesia emas,” ucap Andi Darmawan sekaligus membuka rapat tersebut, Selasa, 16 Juli 2024.
Baca Juga : Irwan Bangsawan Tekankan Koneksitas Transformasi Digital di Evaluasi Peta Rencana SPBE
Oleh sebab itu, kata Darmawan yang juga pernah menjabat Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, dibutuhkan kerja keras baik di provinsi maupun di kabupaten kota membutuhkan sinergitas dan kerjasama bukan hanya antara pemerintah tetapi tentu yang kita harapkan kerjasama juga antara elemen pengusaha maupun pengusaha besar maupun pengusaha kecil dalam hal saling bekerja sama bagaimana mengembangkan usaha yang lain ini menjadi lebih baik.
“Kalau kita lihat data 2023 kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap pendapatan PDB itu mencapai 1400 triliun sementara untuk 3 sektor kuliner, fashion, dan kriya itu menyumbang sekitar 75% jadi ini yang termasuk perkembangannya yang cukup pesat termasuk tiga jenis di Sulsel yaitu kuliner dari kuliner fashion ini berkembang sedemikian rupa menaruh harapan yang besar terkait dengan kuliner,” ucap Darmawan yang juga Kepala Dinas SDACKTR Provinsi Sulsel.
Sebagaimana kita tahu bahwa Sulsel terutama Makassar dan tempat-tempat lain itu dikaruniai dengan berbagai macam kuliner yang merupakan ciri khas, namun demikian dalam pengembangannya masih perlu pendampingan agar kuliner-kuliner ini bisa berkembang sedemikian rupa memenuhi standar branding kemudian higienis kemudian bagaimana agar tidak hanya berkembang satu tahun berikutnya berhenti jadi dari sisi kreativitas pengembangan SDM dan tentu manajemen dan pembiayaan.
Oleh karena itu, pemerintah Selatan mendorong UMKM terutama di sektor ekonomi kreatif agar memiliki daya saing serta berbasis digital dan perkembangan yang terbaru, kenapa digital ini menjadi bagian yang sungguh-sungguh perlu menjadi perhatian dalam daerah digital sekarang ini sangat sedikit orang yang memanfaatkan kunjungan
Prasarana digital dan ini lagi dikuatkan pada saat covid 19 kemarin.
“Dimana terdapat pembatasan-pembatasan pertemuan antara buyer dengan penjual jadi ini mendorong percepatan digitalisasi,” ungkapnya.
Ia juga mengutip gubernur Sulsel terdahulu yakni Prof Amiruddin bagaimana mengelola produk dengan cara petik olah jual, petik buahnya, olah dengan baik baik dengan branding kemudian dijual.
Untuk itu, ia berharap ke depan melalui digitalisasi ekonomi, mampu meningkatkan taraf hidup para pelaku UMKM seluruh kabupaten/kota di Sulsel sebagai penggerak ekonomi.
Di tempat yang sama, Syamsul Bahri selaku ketua panitia menyampaikan, bahwa dimana setiap tahunnya diadakan rapat fasilitasi tersebut untuk mengetahui perkembangan UMKM yang ada di Sulsel guna memonitoring dan mengevaluasi sejauh mana umkm-umkm yang berkembang atau naik kelas.
Selain itu, bagaimana peran dari pemerintah agar serapan KUR itu, berjalan dengan baik untuk penambahan umkm yang ada di Sulsel karena sampai di semester I di tahun 2024 ini, penyerapan KUR yang ada di Sulsel itu, 8,4 triliun jadi Sulsel berada di urutan keempat nasional.
“Sebagai tambahan, terkait mengenai produk-produk umkm kita sudah banyak yang dipasarkan lewat digital, salah satu contoh kripik pisang (bachis) dari kabupaten Pinrang itu telah sampai ke negara Hongkong,” ungkapnya.
Hadir dalam rapat tersebut plt Disperindag Sulsel Since Erna Lamba, perwakilan Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan kabupaten kota, perwakilan OJK.
Comment