Berikut Bukti Dugaan Pemerasan Istri Kades Rababaka Terhadap Oknum Aparat Desa

Netral.co.id

Kepala Desa Rababaka, Ikraman Ibrahim beserta istrinya. Dok Ist.

Netral.co.id, Dompu – Istri Kepala Desa Rababaka diduga meminta uang sebesar Rp 5 juta sebagai prasyarat oknum perangkat Desa Rababaka terus lanjut sebagai aparat desa hingga 8 tahun kedepan.

Istri Kepala Desa Rababaka inisial S menghubungi oknum aparat Desa Rababaka melalui nomor 081339442xxx. Dalam percakapan tersebut

“Assalamu’alaikum… Bagaimana mengenai uang 5 juta itu. Saya lihat kalian memang sengaja tidak mau memberikan saya lihat,” tanya istri Kades Rababaka kepada oknum aparat Desa Rababaka, Sabtu 24 Agustus 2024.

Adapun isi percakapan tersebut dalam bentuk bahasa daerah yang kami terjemahan menjadi bahasa Indonesia.

Sebab AU kan Ita dho Wati wara bahas raumu menggenai Piti… Dan sabua Aina kamidi Ade lengga dhomu nawaura mpoi bantu ndai dhoku…Aina edamu daraho Bandai dhomu rew…ne,emu kacaru Ade ne,e nefa KAI Piti rew…Maja labo dahu jaku…

Artinya : Sebab apa kalian tidak ada bahas mengenai uang dan jangan diam sementara teman mu yang lain sudah bantu kami. Jangan karena kami tidak meminta kalian mau seenaknya lupa soal uang itu… Harus takut dan malu.

Baca Juga : Kepala Desa Rababaka Diduga Lakukan Pungli Kepada Bawahan

AU ndai Doho mu re tarima mu gaji manuntu juta re WTI Ra ihankai pitimu maratu juta…jadi Rahoba Mada wara jaitikad baik dari Ita dho Tampa di minta ba Mada Piti…Ita dho merasa diri….aijana da Rahoba Mada seolah ” Ita ne,e nefankaimu ademu….

Artinya: Apa kalian terima gaji berjuta-juta itu tidak keluarkan uangmu ratusan juta. . . Jadi kami meminta harus ada etikad baik dari kalian tanpa di minta dari kami uangnya. Kalian merasa diri. Jangan karena tidak diminta oleh kami seolah-olah kalian mau melupakan

Wati wara dou bune Mada dho Ake saeee maraho Piti sandede di Bora ranggara menankaita…sodi lalopa dou di Sadana Dompu rew….

Artinya : Tidak ada orang seperti kami ini kaka yang meminta uang segitu untuk jadi aparat desa. Bisa ditanyakan orang di tanah Dompu

Oleh karna waurah waurah bantu ratulus mu mada dho dan sabua mgahi ndai di Rai ndai Ede raho kaiba Mada dho bantu Mada dho cuman 5 juta pa SAE…laina mpuru juta…. Jadi raho baMadaN aijana cacoro kamidi…

Artinya: Oleh karena sudah bantu dengan tulus kami dan jangan semaunya dalam bertindak untuk itu kami minta bantu kami cuma 5 juta kak.. Bukan puluhan juta… Jadi kami meminta jangan pura-pura diam

Ita dho cuman rahoba mada dho 5 juta pa di terima kaita gaji 8 tahun… Wati kone ne,emu kaiba pitimu… Sebanding kaisi pemdes yang lain… Tampa di minta baMada dho namai wa,a rakaba ndai menana Ara Uma

Artinya: Kalian cuman diminta dari kami 5 juta itu untuk terima gaji selama 8 tahun… Tidak ada keinginan dari uangmu… Bila dibandingkan Pemdes yang lain… Tanpa di minta dari kami merek datang bawakan sendiri di rumah (Rumah Kades Rababaka).

Baca Juga : Warga Keluhkan Asas Manfaat Program Ternak Sapi Desa Rababaka

Hal tersebut juga pernah dilakukan langsung Kepala Desa Rababaka Ikraman Ibrahim kepada oknum staf Desa Rababaka belum lama ini. Bahkan Ikraman sendiri mengakui meminta sejumlah uang kepada salah satu stafnya.

Sebelumnya, Diduga kepala desa (Kades) Rababaka, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan Pungutan Liar (Pungli) kepada aparat dan staf Desa Rababaka. Mala praktik itu dilakukan Kades Rababaka saat proses penerimaan staf belum lama ini.

Diduga Kades itu menerima uang sebanyak Rp 3 juta agar staf tersebut bisa lolos. Saat dikonfirmasi terkait perihal itu, Kades Rababaka mengaku ada pemberian uang yang dilakukan staf tersebut.

Kepala Desa Rababaka, Ikram memang mengakui memang ada komunikasi dan permintaan sejumlah uang kepada salah satu staf di Desa Rababaka.

“Kalau uang memang ada dia kasi sejumlah Rp 3 juta,” ungkap Ikram saat ditanya mengenai dugaan Pungli di lingkup Desa Rababaka.

Salah satu aparat Desa Rababaka mengaku, selama ini selalu meminta sejumlah uang kepada para aparat dan staf sebagai prasyarat untuk tetap terus melanjutkan status sebagai staf dan aparat Desa Rababaka.

“Kami sudah tidak nyaman, Pak Kades ini selalu meminta sejumlah uang kepada para aparat dan staf Desa Rababaka,” bebernya, Minggu 7 April 2024.

Bahkan ia membeberkan bukan hanya dirinya yang selalu ia mintai sejumlah uang.”Ini kami anggap sebagai tindakan Pungutan Liar (Pungli) kepala Desa Rababaka ini,” pungkasnya.

Comment