Begini Cara Nasdem Hilangkan Politik Identitas Pada Anies Baswedan

Netral.co.id

Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh saat bersama Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.Dok Ist.

Netral.co.id, Jakarta – Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengaku optimis bisa hilangkan politik identitas pada eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai Pilkada DKI 2017

“Berat iya (Red untuk hilangkan). Tapi hilang Insyaallah bisa,” kata Paloh saat belum lama ini seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Surya Paloh meyakini cap politik identitas yang melekat pada Anies perlahan luntur. Menurutnya, rekam jejak Anies selama menjabat gubernur DKI Jakarta tak ada gejolak soal isu politik identitas.

“Referensi dirinya dalam jalankan pemerintahan lima tahun di Jakarta berikan confidence diri saya,” lanjutnya.

Apalagi, pihaknya terus berupaya agar para pendukung Anies tak mengusung politik identitas dalam Pilpres 2024. Ia pun menyindir pihak-pihak yang selama ini kerap menyindir pencalonan Anies. Baginya toleransi merupakan muara dari sikap nasionalisme.

“Itu toleransi sejati. Bukan berhenti pada hujatan. Bagaimana kita membangun bangsa ini? Kita mau bangun politik kita kesadaran lebih sehat, demokrasi lebih sehat,” ungkapnya.

Cap politik identitas melekat pada Anies selama gelaran Pilkada DKI 2017. Anies saat itu maju bersama Sandiaga Uno yang diusung Gerindra dan PKS.

Pasangan Anies-Sandi juga mendapat dukungan dari kelompok Islam politik, seperti FPI di bawah komando Rizieq Shihab. Para pendukung Anies ini kerap menyerang lawan Anies, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dengan narasi SARA.

Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menilai penggunaan narasi bernuansa agama untuk berpolitik di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 berawal dari ulah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bukan Anies.

Ia pun membantah Anies mengeluarkan narasi politik identitas ketika berlaga di Pilkada DKI Jakarta yang selama ini kerap dituduhkan.

“Mari kita lihat dari awal sampai akhir, enggak ada narasi narasi misalnya Anies itu narasi keagamaan, kaitannya dengan Jakarta ini sebetulnya maaf ya, ini kan sebetulnya bermula dari Ahok,” pungkasnya.

Comment