Netral.co.id, Pangkep – Pembukaan kembali Sekolah Muhammadiyah Bujung Tangaya di Pangkep usai dua hari digembok oleh ahli waris. Sekolah Muhammadiyah Bujung Tangaya yang berlokasi di Jl Masjid Nurul Taqwa, Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, akhirnya dibuka kembali setelah sempat disegel oleh ahli waris selama dua hari.
Penutupan sementara ini berdampak pada proses belajar-mengajar bagi 132 siswa, yang terpaksa belajar di rumah salah satu guru yang berlokasi tak jauh dari gedung sekolah.
Pengurus Muhammadiyah cabang Pangkep, H. Hasir menjelaskan bahwa masalah ini dapat diselesaikan setelah pihak sekolah mengadakan pertemuan dan silaturahmi dengan keluarga yang merintis sekolah tersebut.
Baca Juga : Pemkab Pangkep Resmi Luncurkan Posyandu Era Baru
“Pimpinan Muhammadiyah Pangkep, melaksanakan silaturahim, ada kesepakatan bahwa demi kepentingan masyarakat, demi kepentingan anak sekolah ini harus dibuka, ” katanya.
Di sisi lain, Hamsah, yang merupakan ahli waris, menjelaskan bahwa penyegelan sekolah ini bermula dari perasaannya yang tersinggung terhadap sebuah unggahan di media sosial.
Dalam unggahan tersebut, menurutnya, seolah-olah ada yang membantah bahwa bangunan dan tanah tersebut merupakan bukan milik orang tuanya.
Baca Juga : Pemkab Pangkep Maksimalkan Kesehatan Kerja dan Olahraga
“Makanya saya gembok, tujuan saya bukan untuk membagi tanah sebagai ahli waris, tapi hanya mau membuktikan,” jelas Hamsah.
Kini, setelah adanya kesepahaman antara pihak sekolah dan ahli waris, kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Muhammadiyah Bujung Tangaya dapat kembali berjalan normal.
Comment