Ahmad Doli Kurnia Bahas Insan Cita 2045 dan Nilai Pancasila di Advance Training HMI Badko Sulsel

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI periode 2024–2029, sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI periode 2024–2029, sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung. (Foto: Netral.co.id/Arjun).

Makassar, Netral.co.id – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI periode 2024–2029, sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menyampaikan Stadium General dalam penutupan kegiatan Advance Training (Latihan Kader III) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Sulawesi Selatan (Badko Sulsel), Jumat 30 Mei 2025. Acara berlangsung di Sultan Alauddin Hotel and Convention, Makassar.

Mengangkat tema Insan Cita 2045, Doli mengajak kader HMI memikirkan proyeksi masa depan bangsa menjelang Indonesia Emas 2045, tanpa meninggalkan Pancasila sebagai dasar negara dan sumber nilai utama.

“Pancasila harus tetap menjadi rujukan dan fondasi dalam menyambut era Indonesia Emas. Falsafah ini adalah warisan pendiri bangsa yang wajib dijaga demi mewujudkan peradaban yang kita cita-citakan,” ujar Doli.

Baca Juga : Ketum Badko HMI Sulselbar : Kapolda Sulsel Punya Tantangan Besar

Dalam pemaparannya, ia menyoroti masih kurangnya internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Menurutnya, di tengah dinamika ideologi global, Pancasila merupakan ideologi paling relevan dan khas bagi Indonesia.

“Bangsa ini sudah terbukti mampu meramu berbagai pemikiran dunia menjadi satu identitas ideologis bernama Pancasila. Pengalaman tersebut menjadi modal kuat untuk membangun peradaban unggul di masa depan,” tambahnya.

Doli juga menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila memiliki keterkaitan erat dengan ajaran Islam. Hal ini sejalan dengan semangat perjuangan HMI yang mengusung Islam sebagai asas organisasi.

“Nilai-nilai keislaman yang tercermin dalam Pancasila menjadi fondasi gerakan HMI. Ikatan kekeluargaan dan spiritualitas yang terbangun menjadikan HMI tetap eksis dan relevan hingga kini,” tutupnya.

Comment