Netral.co.id, Jakarta, – Pendiri grup Artha Graha atau Artha Graha Network (AG Network) Tomy Winata ikut mendampingi Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo atau Jokowi di area Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 26 September 2022.
Hadir di sana untuk melepas bantuan resmi dari pemerintah Indonesia untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Pakistan.
“Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa kurang lebih US$ 1 juta bantuan dana tunai dan juga bantuan barang-barang,” kata Presiden Jokowi kepada awak media.
Tomy Winata berdiri di belakang Jokowi, ketika kepala negara memberikan penjelasan kepada media terkait bantuan yang dikirimkan hari ini. Di samping Jokowi, ada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Tomy hadir dalam acara ini karena Yayasan Artha Graha Peduli, organisasi non-profit yang didirikan AG Network sejak 1990, ikut memberikan bantuan ke Pakistan, bersama dengan yayasan dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Bantuan yang dihimpun dari masyarakat ini akan diberangkatkan belakangan, yaitu pada 3 Oktober mendatang.
Setelah Jokowi meninggalkan lokasi, Muhadjir memberikan keterangan tambahan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto. Barulah kemudian, Tomy yang juga ikut dalam sesi ini memberi penjelasan singkat soal keterlibatan Yayasan Artha Graha Peduli dalam pemberian bantuan ke Pakistan ini.
Selama dalam batas kemampuan, kata Tomy, Yayasan Artha Graha Peduli yang dipimpin oleh Heka Hertanto selalu ingin dan terpanggil untuk berperan aktif bergotong royong, bersama-sama dengan semua masyarakat, pengusaha, maupun yayasan.
“Atas anjuran dan bimbingan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk bapak Menko PMK dan Kepala BNPB, kami mengucapkan terima kasih Artha Graha Peduli diikutsertakan untuk berpartisipasi,” kata Tomy seperti yang dilansir dari tempo.co.
Tak banyak penjelasan lain yang diberikan oleh Tomy, termasuk ketika ditanya apakah ada pembicaraan khusus saat bertemu dengan Jokowi.
Suharyanto menjelaskan pemerintah memberi batas waktu sampai 3 Oktober kepada masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan ke Pakistan. Sejauh ini, kata dia, sudah ada 24 organisasi massa yang ikut turun tangan.
Comment