Jakarta, Netral.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pentingnya kegiatan retret bagi seluruh kepala daerah sebagai bentuk tanggung jawab kepada rakyat, bukan kepada partai politik (parpol).
“Retret ini bermanfaat bukan untuk satu dua partai tapi untuk semua kepala daerah. Fokusnya bukan pada posisi partainya, tapi pada peran kepala daerahnya yang kita harapkan dapat lebih maksimal,” ujar Tito di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Februari 2025.
Menurut Tito, kepala daerah dipilih langsung oleh masyarakat, bukan oleh parpol. Karena itu, tanggung jawab utama mereka adalah kepada rakyat.
“Kepala daerah dipilih oleh rakyat dan harus bertanggung jawab kepada rakyat. Partai hanya kendaraan untuk maju dalam pemilihan, tapi setelah terpilih, tanggung jawab utamanya adalah kepada masyarakat,” tegasnya.
Absensi Kepala Daerah dan Implikasinya
Meski retret tersebut dianggap penting, Tito mengungkapkan bahwa masih ada sejumlah kepala daerah yang tidak hadir tanpa memberikan keterangan jelas. Ia menyebutkan ada beberapa kemungkinan alasan ketidakhadiran tersebut.
“Ada yang belum memberikan keterangan, mungkin ada kendala perjalanan atau kebijakan partainya yang memengaruhi keputusan mereka untuk hadir atau tidak,” kata Tito.
Ia menegaskan bahwa kepala daerah yang absen akan kehilangan banyak manfaat dari kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat penting, bukan untuk kepentingan pusat, melainkan untuk daerah masing-masing. Ini kesempatan bagi kepala daerah untuk mendapatkan bekal sebelum menjalani masa jabatan selama lima tahun ke depan,” lanjutnya.
Kesempatan Berjejaring dan Memperkuat Sinergi
Selain memberikan wawasan dan pemahaman terkait tanggung jawab kepala daerah, retret ini juga menjadi ajang berjejaring antarpemimpin daerah. Tito menekankan bahwa mereka yang tidak hadir akan kehilangan kesempatan penting ini.
“Mereka yang absen akan rugi sendiri. Retret ini bukan hanya soal materi, tapi juga soal membangun relasi dengan sesama kepala daerah, menteri, dan gubernur lain. Itu akan sangat bermanfaat untuk sinergi antarwilayah ke depan,” jelas Tito.
Mengutamakan Kepentingan Rakyat
Tito menutup pernyataannya dengan mengingatkan kembali bahwa posisi kepala daerah adalah untuk melayani masyarakat, bukan menjadi perpanjangan tangan partai politik.
“Kepentingan rakyat harus diutamakan di atas segalanya. Kepala daerah harus ingat siapa yang memilih mereka dan kepada siapa mereka bertanggung jawab. Retret ini adalah langkah awal untuk memastikan semua kepala daerah paham akan tanggung jawab itu,” pungkasnya.
Kegiatan retret ini menjadi momentum penting dalam memperkuat integritas dan komitmen kepala daerah untuk membangun daerah masing-masing demi kesejahteraan rakyat.
Comment