Netral.co.id, Makassar – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PTPPV) Sultanbatara, dengan dukungan dari LPDP dan Direktorat Mitras Dunia Usaha dan Industri (DUDI), meluncurkan “Program Katalisator Kemitraan ‘Berdikari’.” Program ini bertujuan untuk memperkuat jaringan kemitraan dan memacu inovasi berbasis potensi lokal di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Acara peluncuran berlangsung di Kampus 1 PNUP, dibuka oleh Wakil Direktur III PNUP, Adam Rasid, S.Sos., M.Si., yang menyoroti pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi, industri, dan pemerintah daerah dalam menghasilkan inovasi yang menguntungkan masyarakat dan memperkuat rantai pasok industri.
“Dengan adanya skema pendanaan fleksibel seperti Emas dan Berlian, program ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi ekonomi lokal dan daya saing industri,” ungkap Adam Rasid.
Ketua Konsorsium Sultanbatara, Baso Nasrullah, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan komitmennya untuk mendorong inovasi yang relevan bagi masyarakat dan mengintegrasikan hasil riset dalam rantai industri. Partisipasi sejumlah institusi pendidikan, seperti Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Pangkep, Politeknik Bosowa, dan Politeknik Bombana, menegaskan dukungan terhadap inisiatif ini.
Baca Juga : Kolaborasi PNUP dan PT Trakindo Utama: Ciptakan Talenta Industri Alat Berat di Student Onboarding 2024
Program ‘Berdikari’ diharapkan mampu mendorong inovasi daerah serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selain berperan sebagai pusat inovasi dan transfer teknologi, program ini juga bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang siap memenuhi kebutuhan industri berbasis potensi lokal.
Sebagai kelanjutan dari Program Penguatan Ekosistem Kemitraan, inisiatif ini mengedepankan kolaborasi lintas sektor, melibatkan empat anggota utama Konsorsium PTPPV Sultanbatara, yakni Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene, Politeknik Bombana, dan Politeknik Bosowa. Dukungan dari LPDP dan Direktorat Mitras DUDI menjadi fondasi kuat bagi program ini dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
Program ini memiliki dua skema utama:
1. Skema Emas (Ekonomi Masyarakat Sejahtera): Merupakan jaringan kemitraan riset yang menghasilkan inovasi bernilai ekonomi bagi masyarakat lokal, menyelesaikan masalah, serta meningkatkan produktivitas dan nilai jual komoditas unggulan.
Baca Juga : Sinergi untuk Masa Depan: Kunjungan Fakultas Ekonomi UNSULBAR ke PNUP
2. Skema Berlian (Berdaya Saing, Efektif, dan Berkelanjutan): Mendorong kemitraan riset antara pendidikan vokasi dan industri untuk menghasilkan inovasi yang terintegrasi dalam rantai pasok industri. Transfer teknologi dari industri ke pendidikan vokasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Dengan semangat kolaborasi, Program ‘Berdikari’ bertekad membawa dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi daerah, menuju masa depan yang lebih baik.
Comment