Ketua Golkar Selayar dan Sinjai Gabung Gerbong Appi Jelang Musda

a4becc99 8ce2 41ce 96f1 16a14bf60fe3

Makassar, Netral.co.id – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, yang dijadwalkan berlangsung pada Januari 2026, dinamika politik internal partai kian menguat.

Arus dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar kabupaten dan kota di Sulawesi selatan, terus mengalir kepada Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin, untuk maju dan menahkodai DPD I Golkar Sulsel periode selanjutnya.

Setelah sebelumnya sebanyak 17 DPD II Partai Golkar secara terbuka menyatakan kesiapan dan dukungan kepada Munafri Arifuddin, gelombang dukungan tersebut kembali bertambah.

Kali ini, dukungan resmi dalam bentuk rekomendasi tertulis datang dari DPD II Partai Golkar Kabupaten Kepulauan Selayar dan DPD II Partai Golkar Kabupaten Sinjai, menegaskan semakin solidnya basis dukungan akar rumput partai terhadap figur Munafri. Sehingga total dukungan mencapai sekitar 19 DPD II Golkar.

Terbaru dua Rekomendasi tertulis dari kedua DPD II Partai Golkar tersebut, diserahkan secara langsung kepada Munafri Arifuddin dan diterima di kediaman pribadinya yang beralamat di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Jumat (26/12/2025).

Ketua DPD II Partai Golkar Sinjai, Andi Kartini Ottong, membenarkan telah menyerahkan rekomendasi dukungan kepala Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin untuk maju di Musda DPD I Golkar Sulsel tahun depan.

“Iye, kami sudah serahkan rekomendasi dukungan Golkar Sinjai Kepada pak Appi maju Ketua Golkar Sulsel. Selanjutnya, kita menunggu mekanisme DPP seperti apa nantinya Musda,” singkat mantan Wakil Bupati Sinjai itu.

Penyerahan ini menjadi simbol komitmen dan kepercayaan struktural partai di daerah terhadap kepemimpinan Munafri Arifuddin dalam membawa Golkar Sulawesi Selatan ke arah yang lebih solid kedepannya.

Pada kesempatan ini, selaku kandidat calon Ketua Golkar Sulsel, Munafri menyampaikan rasa syukur dan merupakan suatu kehormatan mendapat support dan dukungan untuk memantapkan langkah maju di Musda Golkar Sulsel.

“Alhamdulillah, hari ini bertambah dua rekomendasi kepada saya. Penyerahan rekomendasi dari partai Golkar Selayar. Dan Penyerahan rekomendasi ketua partai Golkar Sinjai,” kata Munafri usai menerima rekomendasi dukungan tersebut.

Bertambahnya dukungan ini semakin memperkuat posisi Munafri Arifuddin sebagai salah satu figur sentral dalam kontestasi Musda DPD I Golkar Sulsel, apalagi Musda kali ini, potensi aklamasi.

Dukungan yang mengalir dari berbagai kabupaten dan kota mencerminkan harapan kader terhadap kepemimpinan yang mampu menjaga soliditas partai, memperkuat konsolidasi organisasi, serta meningkatkan elektabilitas Partai Golkar di Sulawesi Selatan ke depan.

Dengan semakin solidnya dukungan DPD II, Musda DPD I Golkar Sulsel 2026 diproyeksikan menjadi momentum penting dalam menentukan arah dan strategi partai, sekaligus mempertegas figur kepemimpinan yang diharapkan mampu menyatukan kekuatan Golkar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

“Terima kasih atas dukungan dan support semua. Ini amanah saya jaga untuk Musda Golkar Sulsel,” tambah Appi.

Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Andi Luhur Prianto, menilai arus dukungan dari DPD II tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menurutnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar perlu mencermati dengan serius aspirasi kader di daerah sebagai basis utama kekuatan partai.

“Dukungan dari akar rumput, menjadi kunci utama menjaga soliditas, kesinambungan, dan kejayaan Partai Golkar di Sulawesi Selatan pada masa mendatang,” jelas Andi Luhur.

Dekan baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah (FISIP Unismuh) Makassar itu, menegaskan bahwa dukungan dan aspirasi dari tingkat bawah Partai Golkar.

Khususnya DPD II kabupaten/kota, merupakan nilai tawar politik yang tidak boleh diabaikan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dalam menentukan arah kepemimpinan ke depan, termasuk pada Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulawesi Selatan.

Menurut Andi Luhur, meskipun mekanisme pengambilan keputusan di tubuh Partai Golkar dipahami bersifat sentralistik dan berada dalam ruang diskresi Ketua Umum, namun aspirasi kader di daerah tetap harus dibawa dan diperhatikan secara serius.

“Itu sebuah nilai tawar dari Kader di akar rumput, meskipun kita paham bahwa pengambilan keputusan itu sentralistik dan punya diskresi, tapi aspirasi harus dibawa, mesti diperhatikan,” saran Andi Luhur.

Ia menilai, kepemimpinan Golkar Sulsel ke depan harus menunjukkan metode baru, perbedaan dari pola lama. Sehingga perlu pertimbangan matang Ketua Umum mendengar aspirasi kader, tidak boleh terjebak pada cara pandang bahwa membangun Golkar cukup dilakukan secara elitis dan tidak politis.

“Golkar yang tidak politis justru adalah Golkar yang memperhatikan aspirasi dari bawah. Terutama di lapisan-lapisan kedua yang berkaitan langsung dengan konsolidasi hingga ke desa,” jelasnya.

Selaku akademisi, Andi Luhur mengakui terkait figur-figur yang mengemuka di Sulawesi Selatan, Andi Luhur menyebut terdapat beberapa nama yang memiliki potensi, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

Dia menilai, tradisi kekaryaan Golkar yang kuat membuat figur yang sedang memegang kekuasaan biasanya memiliki peluang lebih besar. Golkar terbiasa mensinergikan sumber daya kekuasaan dengan kerja-kerja politik.

“Golkar lebih bicara bagaimana memenangkan persaingan ke depan, merebut kembali basis yang selama ini diambil oleh partai lain. Itu yang seharusnya dipertimbangkan,” pungkasnya.

Comment