Makassar Jadi Hub, Daerah Kepulauan Sulsel Sambut Hadirnya Seaplane

Provinsi Sulawesi Selatan mencatat sejarah baru di sektor transportasi dengan meluncurkan uji coba penerbangan pesawat amfibi (seaplane) serta melakukan penandatanganan prasasti ground breaking pembangunan water aerodrome di Taman Andalan, kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Senin, 11 Agustus 2025.

Provinsi Sulawesi Selatan meluncurkan uji coba penerbangan pesawat amfibi. Upaya Pemprov dalam mempercepat laju pelayanan sektor pulau. (Foto: Netral.co.id/F.R)

Makassar, Netral.co.idProvinsi Sulawesi Selatan mencatat sejarah baru di sektor transportasi dengan meluncurkan uji coba penerbangan pesawat amfibi (seaplane) serta melakukan penandatanganan prasasti ground breaking pembangunan water aerodrome di Taman Andalan, kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Senin, 11 Agustus 2025.

Acara ini dihadiri Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, Sekretaris Daerah Sulsel, serta sejumlah bupati dan wali kota. Peluncuran dilakukan secara bersama-sama, ditandai dengan penerbangan perdana seaplane dari perairan depan CPI.

Ini membuka harapan baru bagi kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, terutama wilayah kepulauan. Fasilitas ini diharapkan mempercepat rujukan medis, distribusi bantuan sosial, dan akses wisata, sekaligus memperkuat konektivitas antarwilayah dengan menjadikan Makassar sebagai pusat penghubung transportasi.

Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Natsir Ali, menilai keberadaan seaplane dan water aerodrome ini berdampak besar, tidak hanya bagi sektor ekonomi dan pariwisata, tetapi juga kemanusiaan.

“Banyak warga kami yang harus dirujuk dari pulau-pulau kecil ke Selayar lewat jalur laut, yang berisiko tinggi, apalagi bagi pasien sakit. Dengan seaplane, rujukan medis menjadi jauh lebih aman dan cepat,” ungkapnya.

Selain itu, Natsir menyebut potensi wisata Taman Nasional Taka Bonerate, yang memiliki karang ketiga terbesar di dunia, akan semakin mudah diakses. “Selama ini akses menuju Taka Bonerate sulit. Dengan adanya fasilitas ini, kami optimistis kunjungan wisata akan meningkat,” katanya.

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menyampaikan harapan serupa. Ia menekankan manfaat seaplane untuk mempercepat distribusi bantuan sosial ke wilayah kepulauan yang selama ini memerlukan waktu 5–7 hari menggunakan kapal.

“Bagi masyarakat miskin di pulau yang bergantung pada pasokan beras, kecepatan distribusi sangat penting. Selain itu, layanan pendidikan dan kesehatan juga akan lebih maksimal,” ujarnya.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melihat peran strategis kotanya sebagai pusat (hub) transportasi laut dan udara di Sulsel.

“Kami akan menyiapkan infrastruktur pendukung agar konektivitas pulau ke pulau, kabupaten ke kabupaten, dan destinasi wisata berjalan lancar. Makassar menjadi simpul utama dari seluruh rute ini,” ucapnya.

Peluncuran seaplane ini diharapkan menjadi titik awal pengembangan jaringan transportasi modern yang menghubungkan daratan utama Sulsel dengan pulau-pulau terpencil.

“Jadi saya sangat mengapresiasi langkah maju yang diinisiasi oleh Pak Gubernur dan mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian dari bagaimana Sulsel bisa terkoneksi dengan baik,” sebut Munafri.

Selain mempercepat mobilitas penduduk, inisiatif ini diyakini dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan pemerataan pelayanan dasar di wilayah kepulauan.

Comment