WNI di Iran dan Israel Dipastikan Aman, Puluhan Tertahan Akibat Eskalasi Konflik

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Israel dalam kondisi aman, meskipun situasi di kedua negara terus memanas akibat saling serang rudal sejak akhir pekan lalu.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha. (Foto:dok)

Jakarta, Netral.co.idKementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Israel dalam kondisi aman, meskipun situasi di kedua negara terus memanas akibat saling serang rudal sejak akhir pekan lalu.

“Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” ujar Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Senin malam (17/6/2025).

Baca Juga: Serangan Rudal Iran Hancurkan Institut Sains Terkemuka Israel, Weizmann Jadi Target Strategis

Judha menjelaskan, saat ini terdapat 386 WNI di Iran mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Kota Qom serta 194 WNI di Israel. Pemerintah melalui Perwakilan RI di Timur Tengah, khususnya KBRI Amman dan KBRI Teheran, terus memantau perkembangan konflik serta kondisi para WNI.

Meski tidak ada laporan korban, puluhan WNI dilaporkan tertahan akibat penutupan wilayah udara dan penghentian sementara layanan penerbangan di kawasan tersebut.

“Para WNI yang melakukan perjalanan singkat tersebut terdampar karena tutupnya wilayah udara dan terhentinya penerbangan,” ungkap Judha.

Mereka terdiri dari 42 WNI peziarah yang berada di Israel, 8 WNI jemaah haji yang transit di Yordania, dan 2 WNI peziarah di Teheran, Iran.

Ketegangan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan udara Israel pada Jumat (13/6), yang menyasar sejumlah lokasi strategis di Teheran termasuk fasilitas militer dan nuklir. Iran membalas serangan tersebut beberapa jam kemudian.

Puncaknya, pada Sabtu malam (14/6), Iran meluncurkan gelombang kedua operasi True Promise III yang menargetkan kawasan industri dan ekonomi di kota pelabuhan Haifa, Israel. Sebagai balasan, Israel menggempur Kementerian Pertahanan Iran dan fasilitas energi di Teheran.

Baca Juga: Iron Dome Diterobos: Ketangguhan Sistem Pertahanan Israel Dipertanyakan

Kementerian Dalam Negeri Iran melaporkan 78 orang tewas pada hari pertama serangan, sementara puluhan lainnya, termasuk anak-anak, menjadi korban dalam serangan susulan.

Konflik ini juga berdampak pada tertundanya putaran keenam negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang dijadwalkan berlangsung di Muskat, Oman, pada Minggu (15/6), dan kini berada dalam ketidakpastian.

Comment