Netral.co.id, Bantaeng – Pasangan calon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin – H. Sahabuddin (UJI-SAH), menggelar kampanye di Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, pada Jumat, 18 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, petani dari Kampung Bisappu menyampaikan keluhan mereka terkait sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.

Akbar, seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa para petani sering kali harus pergi ke kabupaten tetangga untuk membeli pupuk subsidi, meski tindakan tersebut dilarang.

Baca Juga : Tak Gentar dengan Ancaman, Warga Desa Baji Minasa Pilih UJI-SAH

“Bayangkan, Pak. Saking susahnya, kita rela membeli pupuk subsidi di daerah lain meski melanggar aturan. Bahkan, kami rela berjalan kaki melewati kebun pada malam hari atau subuh demi mendapatkan pupuk subsidi,” keluh Akbar.

Ia menyatakan bahwa situasi ini sangat berbeda dibandingkan masa kepemimpinan Bupati Bantaeng sebelumnya, Nurdin Abdullah (NA), ketika para petani tidak menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pertanian.

“Semoga UJI-SAH terpilih. Bantaeng harus bangkit, terutama para petani. Kami sudah lama menderita dan ingin kembali seperti zaman bapak prof,” tambahnya.

Menanggapi keluhan ini, Uji Nurdin menegaskan bahwa harapan masyarakat Bisappu sejalan dengan program prioritas UJI-SAH, salah satunya adalah “Petani Bangkit”. Ia berjanji untuk mengatasi masalah ketersediaan pupuk subsidi, dengan komitmen bahwa mulai tahun 2025, kelangkaan pupuk tidak akan lagi menjadi kendala.

Baca Juga : Pilih UJI-SAH, Warga Kampung Jatia Ungkap Kerinduan Akan Kepemimpinan NA

“Insyaallah, pupuk subsidi akan melimpah di Bantaeng seperti zaman Bapak Prof Nurdin,” ujarnya.

Uji Nurdin juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu mendukung pasangan UJI-SAH dalam Pilkada. “Insyaallah, Bantaeng akan memiliki bupati baru. Karena itu, kita harus lebih semangat lagi bersatu dan mengawal suara kemenangan kita,” pungkasnya.

Melalui kampanye ini, UJI-SAH berusaha menegaskan komitmennya untuk mendukung para petani dan memastikan kesejahteraan mereka di Bantaeng. (*)