Bantaeng, Netral.co.id – Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menunjukkan prospek cerah dalam meningkatkan potensi pendapatan daerah (PAD) pada tahun 2025.
Berdasarkan proyeksi dan analisis terkini, pemerintah daerah optimistis dapat mengoptimalkan berbagai sektor ekonomi untuk mendongkrak pendapatan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2022, Kabupaten Bantaeng mencatat laju pertumbuhan ekonomi sebesar 15,45%, menjadikannya salah satu kabupaten dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi Selatan.
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertanian, perkebunan, perikanan, serta industri pengolahan.
Untuk tahun 2025, pemerintahan dibawah kepemimpinan Bupati Kabupaten Bantaeng M Fathul Fauzy Nurdin (Uji Nurdin) bersama Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin menargetkan peningkatan PAD melalui diversifikasi sumber pendapatan, termasuk pajak daerah, retribusi, dan hasil pengelolaan aset daerah, pertanian, perkebunan dan industri pengolahan.
Sektor Unggulan sebagai Penopang PAD
Sektor pertanian dan perikanan tetap menjadi tulang punggung ekonomi Bantaeng, dengan luas lahan sawah mencapai 7.253 hektare dan potensi pesisir sepanjang 21,5 kilometer yang ideal untuk budidaya rumput laut dan perikanan.
Selain itu, Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), yang mulai beroperasi dengan kehadiran perusahaan seperti PT Huadi Nickel Alloy Indonesia atau Huadi Group, diharapkan memberikan kontribusi besar melalui pajak industri dan penyerapan tenaga kerja lokal.
Baca Juga : Bupati Uji Nurdin Segera Revitalisasi Balai Benih Era Prof Nurdin Abdullah
Sekda Kabupaten Bantaeng, Abdul Wahab mengakui memang daerah tersebut dulunya merupakan daerah yang tandus dan gersang.
Namun, dengan kehadiran investasi dari Huadi Group merubah daerah tandus dan gersang menjadi sumber ekonomi baru Kabupaten Bantaeng. Bahkan Pajak Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantaeng capai Rp5 miliar perbulannya.
“Dulu daerah ini sangat tandus. Tapi semenjak hadir Huadi Group di Bantaeng, perusahaan ini memberikan pemasukan Rp5 miliar perbulan ke kas Pemda Bantaeng,” beber Abdul Wahab kepada awak media belum lama ini.
Sementara, pajak kendaraan bermotor juga menjadi salah satu penyumbang potensi PAD yang signifikan. Berdasarkan data tahun 2016, potensi pajak kendaraan bermotor mencapai Rp9,45 miliar dari 25.353 unit kendaraan roda dua dan 3.884 unit kendaraan roda empat.
Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang diperkirakan meningkat pada 2025, sektor ini diproyeksikan menyumbang lebih dari Rp15 miliar.
Pariwisata dan Investasi
Selain sektor primer, pariwisata juga menjadi fokus pengembangan. Pantai Seruni, Marina, dan Lamalaka, serta destinasi agrowisata di dataran tinggi seperti Uluere, tengah dipromosikan untuk menarik wisatawan.
Peningkatan kunjungan wisatawan diharapkan mendongkrak retribusi daerah dan pendapatan dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal.
Pemerintah daerah juga berupaya menarik lebih banyak investor dengan menyediakan infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan dan sport centre modern.
Meskipun data resmi APBD 2025 belum dirilis, berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi dan peningkatan penerimaan pajak sebesar 33,61% pada 2022.
PAD Kabupaten Bantaeng diperkirakan dapat mencapai kisaran di atas puluhan miliar pada tahun 2025 ini.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian sebelumnya, didorong oleh optimalisasi sektor-sektor unggulan dan kebijakan fiskal yang progresif.
Tantangan dan Harapan
Namun, tantangan seperti fluktuasi harga komoditas global dan kebutuhan investasi infrastruktur masih perlu diatasi.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan aset dan memperluas basis pajak guna mencapai target tersebut.
Dengan potensi yang dimiliki, Kabupaten Bantaeng diharapkan terus menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Sulawesi Selatan pada 2025, sekaligus memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Comment