Mentan Amran Temukan Konsep Apotek Hidup dari 30.000 Tanaman

Mentan RI Andi Amran Sulaiman saat bersama BPOM RI

Mentan RI Andi Amran Sulaiman saat bersama BPOM RI. (Foto: Dok Istimewa).

Jakarta, Netral.co.id – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menemukan konsep apotek hidup berdasarkan bahan baku dari 30.000 spesies tanaman asli Indonesia.

Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tanaman yang berpotensi sebagai obat, dengan 17.264 di antaranya sudah teridentifikasi sebagai tanaman obat asli Indonesia.

Namun, baru 78 jenis yang masuk kategori Obat Herbal Terstandar (OHT) dan hanya 21 yang berstatus fitofarmaka.

Mentan Amran mengaku, kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan BPOM ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pangan dan obat yang aman, serta meningkatkan daya saing produk berbasis pertanian.

“Nantinya, setiap desa akan memiliki apotek desa yang bekerja sama dengan BPOM untuk menghasilkan obat herbal yang lebih murah dan aman. Jika formulasi sudah tepat, akan dikembangkan lebih lanjut,” ujar Mentan Amran saat menandatangani MoU bersama Kepala BPOM, Taruna Ikrar, di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu 26 Maret 2025.

Baca Juga : Dorong Potensi Ekonomi Rp300 Triliun, Mentan Amran dan BPOM Kembangkan Obat Herbal

Sebagai contoh, Mentan menyebut buah merah dari Papua yang memiliki potensi sebagai obat tekanan darah.

Pengembangan tanaman obat seperti ini diharapkan dapat memperkuat industri farmasi berbasis herbal di Indonesia.

Sementara itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa kerja sama dengan Kementan sangat penting dalam memastikan kualitas bahan baku bagi industri farmasi berbasis herbal.

“Jika potensi ini dikelola dengan baik, nilai ekonominya bisa mencapai Rp300 triliun per tahun. Ini bisa menjadi lompatan besar bagi industri farmasi dan kesehatan nasional,” jelasnya usai teken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementan RI.

BPOM juga akan memperkuat regulasi dan pengawasan agar produk obat herbal yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan efektivitas yang tinggi.

Baca Juga : Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Mentan Amran Penuhi Produksi Beras

Menurutnya, selain meningkatkan industri obat herbal, sinergi ini juga mendukung program nasional swasembada pangan.

Konsep “apotek hidup”, di mana masyarakat dapat menanam dan mengolah sendiri tanaman obat, akan disinergikan dengan program pertanian Kementan.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan obat berbasis bahan alam dan memastikan pangan yang aman bagi masyarakat. Keamanan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama kami,” tambah Taruna.

Dengan kerja sama ini, BPOM dan Kementan optimis dapat memperkuat industri farmasi berbasis herbal, meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat, serta mendorong daya saing produk Indonesia di pasar global.

Comment