Jakarta, Netral.co.id – Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan penuh dari Komisi VIII DPR RI. Anggota Komisi VIII, Achmad, menilai program di bawah Kementerian Sosial itu memiliki potensi besar dalam membentuk karakter anak-anak Indonesia, khususnya dari keluarga miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
“Melalui pendidikan yang menyentuh langsung masyarakat miskin ekstrem, Sekolah Rakyat bisa melahirkan generasi pemimpin bangsa yang berkarakter dan punya jati diri Indonesia,” ujar Achmad dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).
Perlu Sistem Berkelanjutan
Achmad berharap program ini tidak hanya eksis selama satu periode pemerintahan, tetapi dilengkapi dengan regulasi dan sistem permanen agar berkelanjutan lintas rezim.
Baca Juga: Sosialiasi Germas Kemenkes, Anggota DPR RI Komisi IX Ajak Lengkapi Vaksin
“Kalau dibangun dengan sistem yang baik, Sekolah Rakyat bisa jadi seperti SD INPRES zaman Orde Baru. Bedanya, ini menyasar masyarakat termiskin,” jelasnya.
Libatkan Lintas Sektor
Achmad juga menekankan pentingnya koordinasi antarlembaga, mengingat program ini menyentuh aspek pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menilai keberhasilan Sekolah Rakyat tak hanya diukur dari prestasi akademik, tapi juga pembentukan karakter kebangsaan**.
Target Pemerintah: Nol Kemiskinan Ekstrem pada 2027
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, jumlah penduduk miskin ekstrem di Indonesia mencapai 5,3 juta jiwa atau 1,95% dari total populasi. Pemerintah menargetkan angka ini turun hingga nol persen pada 2027.
Achmad menegaskan, dengan target tersebut, program Sekolah Rakyat harus dibangun dengan perencanaan matang, anggaran yang tepat sasaran, dan pelaksanaan yang transparan.
Baca Juga: Akui Konstitusi Belanda Terupdate, Komisi III DPR RI Segera Susun RUU KUHAP Baru
“Jangan sampai hanya jadi proyek jangka pendek. Sekolah Rakyat adalah peluang emas untuk membangun jati diri anak bangsa dari akar rumput,” tegas politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Comment