NETRAL.CO.ID, – Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam membangun perusahaan minyak raksasa dengan kapasitas 160 ton perharinya. Haji Isam merupakan pemilik PT Jhonlin Group dan PT Jhonlin Agro Raya (JAR) yang berkedudukan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Direktur PT JAR, Zafrinal menjelaskan pabrik tersebut bakal memproduksi minyak goreng premium kemasan 1 liter dan 2 liter dengan harga terjangkau masyarakat.
Pembangunan pabrik yang dikerjakan PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi ini dimulai 29 Juli 2021 dan ditargetkan rampung 29 Juli 2022.
“Pabrik minyak goreng ini merupakan fraksinasi dari pabrik refinery yang nantinya bakal mengolah 250 ton bahan baku per hari dan mampu menghasilkan 160 ton minyak goreng per hari,” ungkap Zafrinal yang dilansir dari Antara.
Di sisi lain selama pembangunan pabrik tersebut menyedot tenaga kerja hingga 250 orang warga sekitar. Saat mulai beroperasi nanti juga akan menyerap mayoritas tenaga kerja lokal
“Jika pabrik beroperasi, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dan rencananya akan menyerap 80 persen tenaga kerja lokal,” tuturnya.
Zafrinal menjelaskan, keberadaan pabrik minyak goreng di Kalsel diharapkan bakal membantu meningkatkan perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agro industri sawit, mengingat pasar minyak goreng sangat potensial di mana kebutuhan setiap tahun terus meningkat.
“Target jangka panjang JAR adalah pemenuhan kapasitas dan ekspansi kapasitas produksi, serta hilirisasi produk CPO dengan produk berkualitas. Harapannya bisa menghasilkan produk minyak goreng berkualitas yang terjangkau masyarakat,” ujar Zafrinal.
GM PT JAR, Mathirlan Romadhoni menambahkan, target produksi pabrik baru bakal terealisasi secara bertahap, mulai 50 ton per hari hingga nantinya mencapai kapasitas maksimum 160 ton per hari.
“Kemasan yang diproduksi adalah kemasan 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter agar memenuhi daya beli masyarakat, mengingat pasar 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter cukup besar,” katanya.
Menurut dia, area pemasaran pada tahap awal memang diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel, meski tidak menutup kemungkinan bakal berkembang ke provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan.
“Kelebihan minyak goreng JAR adalah diproses dari lahan sawit kebun sendiri dan kualitasnya premium sehingga harganya bakal kompetitif dan terjangkau,” tutupnya.
Comment