Makassar, Netral.co.id – Dinamika internal antara Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Makassar dan Pimpinan Wilayah IPM Sulawesi Selatan (PW IPM Sulsel) akhirnya mereda.

Setelah sempat melayangkan kritik keras atas pertemuan sepihak PW IPM Sulsel dengan PDM Makassar, PD IPM Makassar kini menyatakan menerima klarifikasi dan permintaan maaf resmi dari pihak wilayah.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat, 20 Juni 2025, Ketua Umum PD IPM Makassar menegaskan permintaan maaf PW IPM Sulsel diterima sebagai bentuk kedewasaan berorganisasi dan sikap bertanggung jawab.

“Kami mengapresiasi itikad baik dari PW IPM Sulsel. Klarifikasi dan permohonan maaf itu mencerminkan adab dan tanggung jawab moral dalam menjaga harmoni struktural organisasi,” ujarnya.

Baca Juga : PW IPM Sulsel Temui PDM Makassar Tanpa Koordinasi, PD IPM Layangkan Protes Tegas

PD IPM Makassar menekankan bahwa dinamika yang terjadi sebelumnya bukanlah konflik personal atau perpecahan internal, melainkan refleksi dari semangat saling mengingatkan dalam bingkai etika organisasi.

Setelah komunikasi dibuka dan klarifikasi disampaikan, kedua pihak sepakat untuk melangkah bersama dalam menyukseskan Muktamar IPM ke-23 yang akan digelar di Sulawesi Selatan.

“Kritik kemarin adalah wujud cinta kami terhadap IPM. Kini kami siap bersatu, memperkuat kolaborasi, dan memastikan Muktamar IPM berlangsung sukses dan bermartabat,” tambah Ketua PD IPM Makassar.

PD IPM Makassar juga mengajak seluruh kader di Kota Makassar agar tetap menjaga soliditas dan tidak terpengaruh oleh dinamika sesaat.

Pimpinan daerah menekankan pentingnya menjunjung nilai-nilai musyawarah, keterbukaan, dan keadaban yang menjadi ciri khas pelajar Muhammadiyah.

“Momentum ini harus menjadi pelajaran bersama. IPM harus dijalankan dengan keteladanan dan komunikasi terbuka,” demikian pernyataan resmi PD IPM Makassar.

Dengan meredanya polemik internal ini, PD IPM Makassar dan PW IPM Sulsel membuka babak baru untuk membangun sinergi yang lebih kuat menjelang forum tertinggi pelajar Muhammadiyah.

Kolaborasi keduanya diharapkan menjadi energi positif bagi kesuksesan Muktamar IPM ke-23 sekaligus penguatan regenerasi kader IPM di tingkat nasional.