Netral.co.id, – Seorang bocah kelas 1 SD di Medan bernama Ibrahim Hamdi alias Baim, meninggal diduga akibat dibully dan dianiaya oleh 5 orang kakak kelasnya, pada Selasa (27/6/2023).
Terkait hal itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Utara menegaskan bakal monitor kasus tersebut.
“Dinas PPPA Provinsi Sumut akan terus memonitoring perkembangan kasus ini,” ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumut, Manna Wasalwa Lubis, dikutip, pada Jumat (30/6/2023).
“Dinas PPPA dan KB Provsu sudah melakukan koordinasi dengan Dinas P3APM Kota Medan dan Polrestabes Medan. Karena sesuai dengan kewenangan, kasus ini menjadi wewenang Dinas P3APM Kota Medan untuk melakukan pendampingan dan penanganan,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu Baim, Yusraini Nasution menceritakan, sang anak sebelum meninggal, bocah itu sempat menyebut 5 nama yang diduga menjadi pelaku pemukulan dan bully terhadapnya. Kelimanya adalah anak tetangga Yusraini.
“Jadi sehari sebelum meninggal, saya kebangun jam 04.00 WIB pagi. Baim bilang, ‘Mereka jahat sama awak, Mak’, terus dia sebutkan 5 nama. Ini kakak kelas Baim, mereka kelas 4 dan 5,” katanya.
“Yang 5 ini, tinggalnya di sekitaran sini,” tambahnya.
Namun, Baim tidak menjelaskan lebih jauh, kenapa ia dipukul dan dibully oleh kakak kelasnya saat itu. Kini, Kasus meninggalnya Baim sudah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan.
Comment