Netral.co.id, Makassar – Transformasi pendidikan vokasi menjadi sorotan utama dalam Vocational Talent Fair & Partnership Startup yang diadakan Konsorsium PTV Sultanbatara.

Dalam sambutannya, Direktur PNUP, Prof. Dr. Jamal, S.T., M.T., menggarisbawahi pentingnya integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan vokasi.

“Kami ingin lulusan tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga mampu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai sektor industri,” tegas Prof. Jamal.

Selain itu, acara ini menghadirkan talkshow bertema “Kolaborasi Membangun Kemandirian Tenaga Kerja Vokasi untuk Indonesia Emas 2045” yang membahas penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.

MoU yang ditandatangani dengan berbagai perusahaan, seperti PT CCECP dan EL Matra, membuka peluang baru untuk pengembangan magang, pelatihan, dan kerja sama berbasis industri.

Baca Juga : Sinergi untuk Masa Depan: Kunjungan Fakultas Ekonomi UNSULBAR ke PNUP

“Kolaborasi ini adalah langkah konkret menuju pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Prof. Jamal.

Dengan visi Indonesia Emas 2045, PNUP dan mitra politeknik Sultanbatara berkomitmen untuk terus membangun hubungan strategis antara pendidikan dan dunia industri demi menghasilkan tenaga kerja vokasi yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan global.

Sebelumnya, Direktur PNUP, Prof. Dr. Jamal, S.T., M.T., menegaskan bahwa pendidikan vokasi harus tanggap terhadap perubahan yang dipicu oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi.

“Pendidikan vokasi harus menjadi ujung tombak dalam mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menghadapi tantangan di era Industri 4.0 dan Society 5.0,” katanya.

Baca Juga : Kolaborasi PNUP dan PT Trakindo Utama: Ciptakan Talenta Industri Alat Berat di Student Onboarding 2024

Acara ini diisi dengan pameran produk vokasi dari mahasiswa, inovasi mitra industri, dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PNUP dan berbagai perusahaan, termasuk PT Semen Bosowa dan PT CCECP.

Kolaborasi ini mencakup pengembangan kurikulum berbasis industri, peluang magang, dan pelatihan keterampilan.

Staf Ahli Gubernur Sulsel, Since Erna Lamba, yang hadir mewakili Pj Gubernur Sulsel, mengapresiasi acara tersebut.

“Mari jadikan Vocational Talent Fair ini sebagai langkah awal menuju kolaborasi pendidikan dan industri untuk Indonesia Emas 2045,” ujarnya.